CAPCHAI

Pages

  • About Me
  • FRIEND'S
  • Contact

Tidak berasa banget yah sodara – sodari ku sebangsa dan setanah air, kalo waktu itu cepat berlalu (kek saldo di ATM). Sekarang, sudah mau dipenghujung tahun 2022 aja. Ya ampun, umur makin bertambah, raga sudah makin ringkih kena angin (mudah masuk angin), dan uban dirambut apalagi… Makin lebat. :-P

Tahun ini… Alhamdulilah dan bersyukur banget buat saya, ada beberapa mimpi saya yang terwujud dan ada yang belum juga alias gagal. Huahahahhaahaa…

Tapi banyak yang terwujudnya dong. Dengan mudahnya Allah mengambil dan menggantikannya dengan yang lebih baik. Hidup itu bukan seperti rumus Matematika yang hasil perhitungannya sudah pasti dapat segitu. Terkadang hasilnya jauh diluar nalar dan logika, yah begitulah kehidupan tidak pernah ada yang tahu kedepannya seperti apa. Itu mah udah diluar kemampuan kita lah, sudah ada yang mengatur dan menjamin rejeki disetiap ciptaan-NYA.

Percayalah, kalo memang sudah rejeki kita. Terkadang bakalan datang dengan sendirinya ke kita. Jalannya dipermudah tanpa hambatan yang berarti. Pernah nggak sih, kamu berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu. Tapi akhirnya, kamu malah tidak mendapatkannya. Ampe ada pepatah yang mengatakan, “Usaha tidak pernah mengkhianati hasil”. Preeettttt….

Ya sudahlah, curhatan seperti apa pulak yang diatas itu… #Ngoookk

Mari saya mulai apa yang terjadi dikehidupan saya di Tahun 2022 ini.

<< Mendapatkan Pekerjaan

Diawal tahun saya mendapatkan tawaran pekerjaan. Padahal, sudah hampir dua tahun saya menganggur dan tidak berpenghasilan. Saldo di ATM tabungan saya benaran sudah menipis banget alias habis. Ampe nggak tahu harus mau ngapain lagi untuk mendapatkan uang, dimasa keputusasaan itu. Tiba – tiba saya dapat tawaran kerja. Alhamdulilah, sekarang sudah mulai bisa sedikit demi sedikit untuk menabung lagi.

Saya tahu nyari uang itu susah banget, makanya sekarang lebih bijak dalam mengeluarkannya. Sudah mulai pelit ke diri sendiri maupun orang lain (emang dari dulu pun udah begitu). Bisa menahan dirilah untuk menghamburkannya demi sesuatu. Huahahahahaa…

Dan alhamdulilahnya lagi, dapat teman kerja yang baik banget. Mau mengajarkan saya yang dong-dong ini. Orangnya nggak pelit ilmu dan sombong, itu yang membuat saya nyaman atau betah bekerja disini. Walaupun dikapal single fighter, tapi dia mau membantu dari jauh.

<< Renovasi Rumah

Alhamdulilah banget, dengan rejeki yang didapat saat ini saya bisa perlahan – lahan merenovasi rumah orang tua saya. Sudah dari dulu mimpi saya pengen rumahnya rapi. Penuh kesabaran dan bertahap untuk mewujudkannya. Jadi, rumah itu tumbuh dan menua bareng saya. Lagian rumah itu seusia sama saya. Dan sudah jadi bagian didalam kehidupan saya.

Perlokasi saya benahi, mulai dari Ruang depan, teras dan kamar mandi. Selanjutnya sih, dapur yang bakalan saya mau benahi. Doain yah, semoga ditahun depan bisa mewujudkannya. Tapi hati saya sedih juga, harus meninggalkan rumah selama beberapa bulan untuk bekerja. Nggak ada yang telaten membersihkannya seperti saya. Kalo saya sudah Kembali ke rumah pasti sibuk dengan bersih – bersih, meninggalkan rumah dengan keadaan rapi dan bersih. Ketika pulang Kembali kotor dan berantakan. Begitulah polanya sekarang… Ya Salam.

Apalagi liat nak – anak ijo saya yang mati kering kerontang. Padahal, pada saat saya tinggalin mereka daunnya segar dan tumbuh tunas baru.

<< Positif Covid

Ini sih pengalaman seumur hidup saya yang paling seru. Saya positif covid dan harus karantina di Rumah Sakit Karantina yang ada di Galang. Pada saat itu, saya baru pertama kali masuk ke kapal. Karena lagi zamannya covid dan kapal juga mau towing dari Batam ke Thailand, jadi semua crew harus negative. Setiap minggu kami melakukan PCR, makin ditest makin banyak yang positif. Jadi, kebijakan management dari tempat saya bekerja. Kapal harus disteril, semua crew yang mau berangkat harus dikarantina lagi didalam hotel.

Sebelum saya masuk kapal, sudah dikarantina. Terus, dikapal harus PCR setiap minggu. Karena banyak yang positif, semua crew harus turun dan karantina di Hotel. Sebelum masuk ke hotel untuk karantina kan saya sudah di PCR yang hasilnya negative, terus setelah lima hari karantina di hotel. Tidak pernah berinteraksi langsung sama manusia, saya test pcr dan hasilnya Positif. Huahahahhahahaa…

Ada 30 orang yang hasilnya positif. Padahal juga nggak ada gejala apa-apa, tiba – tiba hasilnya bisa positif. Crew yang negative boleh check out dan Kembali ke kapal untuk towing. Yah, dipikirlah… Covidnya dari mana cobak, ambil makanan aja didepan pintu kamar hotel. Kamar tidak boleh dibersihin sama pihak hotel, tidak boleh keluar kamar sama sekali. Tapi, pas ditest PCR hasilnya Positif. Ngooookkkkkk…

Kirain bakalan karantina mandiri kami yang positif dikamar hotel. Ternyata, ambulance sudah menjemput kami diluar. Dan petugasnya sudah memakai baju APD (kek astronot), setiap satu mobil ambulance berisi 5 – 6 orang. Untung, group saya orangnya yang fun – fun aja. Anggap aja, ini leluconan yang tidak dianggap serius. Didalam mobil ambulance pun kami tertawa dan bercanda.

Mungkin, pada awal didirikan rumah sakit karantina covid di Galang itu fasilitasnya bagus banget. Terawat dan bersih, karena baru dioperasionalkan. Nah, setelah dua tahun selepas itu… Rumah sakitnya jadi kotor dan tidak terawat dengan baik. Walaupun ada beberapa petugasnya disana, tapi mereka tidak melakukan perawatan dengan maksimal.

Bayangkan, debu di filter AC-nya tebal banget dan bocor. Dinding ama lantainya dikerumunin lalat, banyak lalat yang pada menempel tidak mau terbang. Kasur sama bantalnya sudah berlumut karena tidak ada jendela yang bisa terbuka untuk sirkulasi udara. Mana satu ruangan isinya 10 orang lagi, satu kasur besar tidurnya berdua. Dipinggir kanan dan kiri.

Itupun pasiennya pada dicampurin aja yang baru datang dan yang sudah lama. Kami wajib karantina selama 6 hari disana. Cuma dikasih vitamin sehari sekali diminum sebelum tidur. Tiap pagi dan sore kami boleh keluar kamar untuk olahraga dan berjemur. Yang merokok mah tetap aja dibolehin merokok. Kondisi tubuh kami sehat bugar dan tidak ada yang sakit parah seperti yang menderita penyakit covid diawal tahun 2020.

Mana jualan disana harganya pada mahal semua… Sinyal telpon si Kuning nggak dapat sama sekali, jadi saya selama enam hari disana lost contact dan tidak bisa online. Para perawatnya pun menawarkan jualan makanan kepada kami. Karena satu ruangan kami orangnya pada pelit-pelit, jadi tidak sudi untuk membeli jualan mereka yang harganya super duper mehong itu.

Oiya, dokternya Cuma datang satu hari sekali (pagi hari) untuk memantau semua pasiennya. Hari kelima kami wajib PCR, kalo hasilnya negative belom boleh keluar. Tunggu besok harinya, kami wajib pcr lagi dengan hasil harus Negative. Kalo hari kelima hasilnya positif dan hari ke enam negative, boleh juga keluar. Huahahahahahaaaa….

Yang nggak boleh tuh, hari kelima dan keenam hasilnya positif. Dan bakalan tiap hari PCR untuk hari selanjutnya sampai hasilnya negative. Maksimal karantina disana itu 10 hari, paling cepat 6 hari. Ada teman saya satu kamar yang nyangkut sampai 10 hari disana. Kasian, kami sudah sampai karantina di Hotel lagi untuk keberangkatan ke Thailand. Dia masih disana dengan orang-orang yang baru. #Naseb

<< Gagal Masuk Apple Developer Academy

Iya, tahun ini saya coba lagi. Sudah percobaan yang keempat, tiap tahun saya rajin ikutan dan hasilnya gagal terus. Huahhahahahahahaaaa.........

Sudah empat tahun berturut-turut saya coba, tahun ini sih nggak nyangka saya bisa ditahap menjadi student cadangan mereka untuk tahun 2023. Tapi, pada akhirnya saya dinyatakan tidak lulus juga. :-D

Untuk status student cadangan saya sudah pernah dua kali, tahun kedua dan keempat. Di tahun ini saya wawancaranya tahap terakhir secara online dan lagi di hotel untuk karantina mau masuk ke dalam kapal. Padahal, tahun ini itu sudah pesimis banget. Bakalan gugur ditahap awal. Mana saya jawab pertanyaan mereka tidak terlalu mikir Panjang, langsung jawab dan waktu tersisa pun masih banyak. Eh, ternyata saya lulus sampai tahap akhir untuk diinterview.

Saya gagal ditahap interview akhir. Jawaban saya tidak begitu bagus dan menyakinkan mereka. Ya ampun, sempat sedih banget sih… Kenapa saya harus gagal lagi untuk yang sekian kali. Mungkin belom atau bukan rejeki saya kali yah disana. Tinggal selangkah lagi pun tahap penerimaannya, saya dinyatakan GAGAL. Nah, rencananya tahun depan saya bakalan ikutan lagi. Tapi kalo memang Gagal lagi, saya bakalan berhenti coba untuk waktu yang lama.

Mungkin bukan jalan saya kesana…

Udah dulu akh, cerita kilas baliknya. Ini udah kepanjangan ternyata… Bye.





Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Jadi, pas liburan kemaren saya mengambil pekerjaan menjadi “Tour Leader”. Lucu sih, dari status WA teman saya yang temannya lagi butuh Tour Leader. Terus, saya chat dia tentang kabar tersebut. Disuruh chat ke nomor teman, temannya lagi. Entahlah, sudah ke pihak berapa jatuhnya. Huahahahahahaaa…

Saya chat dengan memperkenalkan diri dan menawarkan diri bersedia untuk menjadi tour leader 3 hari 2 malam di dua negara yaitu Singapore dan Malaysia ke nomor tersebut. Chat WA pun langsung dibalas, dia bilang kalo Tour Leader yang dicari sudah dapat orangnya. Ya sudahlah, bagi saya itu belum rejeki saya. Padahal saya juga sudah kangen untuk jalan – jalan ke Singapore dan Malaysia.

Terus, beberapa hari kemudian. Yang punya tour dan travel chat saya karena tamunya mendadak ganti jadwal keberangkatan. Tour Leader sebelumnya tidak bisa karena hari keberangkatannya di hari kerja bukan akhir pekan. Namanya rejeki ternyata tidak kemana yah Chai-Readers?!. Kalo emang rejeki kita mah bakalan datang ke kita lagi.

Tapi… Dadakan. Minggu sore ketemu sama yang punya tour dan travel-nya, Senin pagi saya harus berangkat tugas ke Singapore untuk menjemput tamunya. Semua itinerary dan pesan hotel penginapan dilakukan Minggu sore itu juga. Yah, saya kelabakan juga lah. Sudah lama nggak menginjakkan kaki ke Singapore dan Malaysia.

Mana dari Singapore ke Malaysia melalui transportasi umum naik bus lewat woodlands ke Larkin Johor Bahru (Malaysia). Bukan langsung naik bus dari Singapore ke Kuala Lumpur. Jadi, nanti di larkin baru naik bus ke Kuala Lumpur.

Perjalanan saya menjadi Tour Leader tidak semulus muka – muka artes koreyah yang ada di drakor sodara – sodariku sebangsa dan setanah air. Di hari kedua, tamunya ngambek nggak mau lanjutin perjalanan ke Kuala Lumpur. Padahal sudah di station MRT Bugis tinggal berangkat ke MRT Woodlands.

Tarik ulurnya cukup alot antara tamu dengan yang punya tour dan travel-nya. Masalah transportasi, tamunya keberatan naik transportasi umum. Karena harus jalan kaki yang lumayan capek sambil bawa barang bawaannya.

Jujurly, sebelum berangkat bertugas dan pada saat ketemu dengan tour dan travelnya yang kasih tugas dadakan ini. Saya pun sempat ragu untuk ambil pekerjaan ini. Karena serba dadakan, belum lagi saya juga tidak tahu karakter tamunya seperti apa.

Melihat itinerary-nya Cuma flash backpacker doang. Sekilas doang ke tempat – tempat wisata yang umum dikunjungi. Alias Cuma numpang poto doang disitu. Nggak ada masuk ke wahana apapun. Saya sempat berceletuk “Kalo itinerary kek gini mah nggak perlu tour leader, jalan sendiri juga bisa.”.

Tahu kan kalo naik MRT di Singapore itu… Ibaratnya, jalan ke stasiun MRT-nya 2 kilo, naiknya Cuma 2 menit doang. Baru juga Tarik napas, eh udah sampai aja ke statiun MRT yang dituju.”. Helaan napas ngos-ngosannya tak sebanding dengan kecepatan MRT-nya. -__-“

Dari saya sendiri sebagai tour leader, yang punya tour dan travelnya, dan tamunya punya sudut pandang masing – masing untuk berkeluh - kesah. Tamunya menganggap, sudah bayar mahal paket tournya tak sebanding dengan yang didapat. Dari yang punya tour dan travelnya, lah duit segitu mah memang pas-pasan untuk jalan – jalan ke dua negara tersebut. Kalo mau lebih mah tambah lagi dong. Nah, sayanya yang bekerja langsung dari lapangan… Cuapek poll antara jiwa dan raga. Ya Allah, nyarik duit kok gini-gini amat yak. Tapi harus tetap ramah dan tersenyum didepan tamunya. Prreeeetttttttttt…..

Balik lagi cerita tamunya mogok naik MRT, jadi hari kedua di Singapore itu Cuma setengah hari. Setengah hari lagi bakalan habis perjalanan ke Malaysia. Saya kasih waktu satu jam untuk belanja oleh - oleh ke Bugis Junction. Malah molor menjadi dua jam, belum lagi makan siang. Saat, makan siang di daerah bugis itu lah mereka merasa keberatan untuk melanjuti perjalanan. Mereka merasa naik publik transportasi khususnya MRT di Singapore itu kok capek banget.

Pengennya carter mobil gitu, langsung diturunkan ditempat tujuannya tanpa harus berjalan kaki jauh lagi. Padahal, dari awal persetujuannya emang naik publik transportasi. Usut punya usut, akar permasalahannya itu terjadi diawal karena miss communication. Jadi begini ceritanya, si tamu membeli paket tour dari A jalan – jalan ke Singapore dan Malaysia, Si A ini lemparkan ke tour dan travel B. Nah, komunikasi dari si B ke A tidak tersampaikan dengan baik ke tamunya. Komunikasi tamu ke A pun tidak begitu lancar. Karena si A kalo balas chat dari si tamu lama banget (ampe berhari – hari).

Briefing dari B tidak tersampaikan dengan sempurna ke tamunya, terjadilah miss communication ini pas di Hari H. Saya sudah tahu dan bayangin kalo perjalanan ini bakalan capek dan melelahkan banget. Lagian, tipe tamunya ini jalan santai banget. Dikasih waktu suka molor… Banyak banget waktu yang terbuang disuatu tempat karena kebanyakan poto-poto doang. Maklum, orang baru pertama kali jalan – jalan ke Singapore. Kan di Singapore banyak tempat – tempat spot yang kece, terus gratis lagi.

Tamunya satu keluarga (Bapak, Ibu dan Balita), mereka dari luar Batam. Jadi, saya menjemput mereka dari bandara Changi – Singapore. Sumpah yah, orang introvert kek saya harus menjadi teman seperjalanan beberapa hari yang saya baru ketemu saat itu juga rasanya… Deg-degan banget. Saya tidak tahu karakter mereka seperti apa, tipe perjalanan mereka seperti apa, gambling banget lah.

Akhirnya sih mereka mengalah dan mau ikutin itinerary yang telah dibuat. Itu, waktunya sudah sore banget lho… Sampai di Kuala Lumpur ditengah malam, besok paginya harus tour kota seharian. Di Kuala lumpur mereka cuma satu hari doang. Malam harinya mereka harus melanjutkan perjalanan liburan ke Bali naik pesawat dari Kuala Lumpur.

Di Kuala lumpur ada drama juga lah. Pas, naik cable car ke Genting. Kan tiketnya itu PP. Nah, yang kami naik ini cable car yang lama, yang baru lagi di maintenance pas hari itu. Mana rute perjalanannya lebih Panjang, pintu cable car-nya pun tidak bisa tertutup rapat. Sumpah horror banget, belum lagi kita berada diketinggian yang cukup curam. Saya dan tamunya berasa lagi uji nyali menantang maut sih, serem banget karena cable car-nya goyang-goyang kek mau jatuh. Jadi, tamunya merasa tidak berani untuk turun Kembali naik cable car-nya.

Untung di Kuala Lumpur carter mobil beserta pemandunya, jadi tidak terlalu capek mau kemana – mana dari pada di Singapore. Suruh naiklah mobil carterannya itu ke atas Genting Highland, terus pemandunya minta extra tambahan biaya. Awalnya mau ditalangin oleh tamunya, pas pemandunya minta biaya tambahan tersebut sebelum si tamunya naik ke pesawat. Tamunya bilang, biaya tambahan dilimpahkan ke tour dan travel-nya. :-P

Tugas saya berakhir sampai mengantarkan mereka ke Bandara Kuala Lumpur. Huft, rasanya lega banget… Setelah minta maaf dan salaman ke mereka hati saya menjadi plong. Terus, kapok deh menjadi tour leader lagi. :-p
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Saatnya, saya sekarang kembali ke kapal lagi. Lumayan dapat liburan satu bulan lebih lamanya. Liburan saya tidak gunakan untuk jalan - jalan ke mana gitu, cuma sekitaran Batam doang. Ke Singapore dan Malaysia pun karena kerja jadi Tour Leader. Jadi itungannya kerja karena diupah bukan liburan. Nanti saya ceritain yah jadi tour leader dadakan dengan kedramaannya. Huahahahahahahaha....

Saat liburan, saya banyak menghabiskan waktu di Rumah saja. Teman - teman yang lain pada nonton konser musik, traveling ke negara mana, pada nongkrong di café terbaru. Akan tetapi saya sudah tidak tertarik lagi dengan hal - hal seperti itu. Dengan bertambahnya usia, saya lebih nyaman berada di Rumah. Di rumah pun bukan yang ngapa- ngapain banget, misalnya cuma beberes rumah, rapiin tanaman, tidur siang dan nonton drakor. Enjoy, me time :-D

Lagian, saya lagi renovasi kamar mandi. Jadi rumahnya selalu kotor dengan pengerjaan tukangnya. Terus, saya juga harus bolak – balik ke toko material untuk beli barang – barang bangunan. Saya sama tukangnya cuma bayar upah kerjanya aja. Sedangkan untuk material apapun beli sendiri.

Duh, sumpah bingung banget harus memilih motif keramik. Begitu banyak pilihan motif dan harganya. Renovasi kamar mandi ternyata semehong itu yah sodara – sodari ku sebangsa dan setanah air… Kira – kira habis belasan juta, iya uang belasan juta saya habiskan hanya untuk tempat berak dan mandi doang. Padahal, kalo diliat interiornya biasa aja. T____T

Belom lagi, ada drama saya dengan keluarga. Beradu argumen didepan tukangnya. Huahahahahaha... Tukangnya pun sampai bingung harus dengarin kata siapa. Jadi, akhirnya dibikin dua kamar mandi. Saya tahu, rumah yang saya tinggal itu punya orang tua. Saudara saya yang lain punya hak juga untuk berkontribusi. Walaupun terkadang tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Kamar mandinya jadi, saya harus berangkat kerja lagi ke kapal. Jadi belum merasakan hasil dari jerih payah saya bekerja di kapal. Terus belom sempat test berak di kloset duduk yang saya beli cukup mehong itu. #prreeettt 

Kali ini, saya berangkat dari Batam - Singapore - Hatyai. Jadi, rute pesawatnya tidak harus muter - muter lagi seperti dulu (Batam - Jakarta - Bangkok - Hatyai). Penerbangan dari Singapore ke Hatyai cuma satu jam empat puluh menit. Ternyata, saya tidak merasa nyaman untuk penerbangan panjang. Belum lagi kopernya dibanting-banting, setiap pulang selalu kopernya rusak. 

Masih ada karantina di hotel sebelum masuk ke kapal, tapi cuma tujuh hari doang. Bukan sebulan kayak sebelumnya, saya karantina di kota Songkhla - Thailand. Hotelnya lumayan bagus sih... Lebih modern lah interiornya, lokasinya pun ternyata dekat dengan tempat kuliner. Tentunya banyak yang jualan makanan halalnya. Nama hotelnya "Club Tree", tapi kamarnya tidak ada telepon jadi susah kalo butuh sesuatu. Terus tidak dapat sikat gigi dan odol.   

Dan sebelnya lagi, pada saat kembali ke dalam kapal. Nomor kamar untuk saya istirahat ganti lagi. Otomatis dong nanti dikancut / baju / celana saya bakalan ada nomor kamar yang baru lagi. Atau pas selesai dicuci bisa nyasar ke nomor kamar yang sebelumnya. #Ngook

Liburan kemaren bukannya tambah glowing, malah makin burik. Wajah jerawatan, kulit jadi rada gelap, kuping berdegung beberapa hari dan sakit radang tenggorokan berkali - kali. 

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Hampir 3 bulan saya keluar dari rumah untuk bekerja. Tanggal 8 Juli 2022, saya dipanggil untuk berangkat ke Jakarta dan Bangkok. Tanggal 9 Juli 2022, terbang dari Bangkok ke Hatyai. Dan karantina sebulan di Hatyai. -_-“

Kerja di Kapal hampir 2 bulan lamanya, Tanggal 6 Oktober 2022 saya sudah meninggalkan kapal untuk menuju ke Songkhla. Tiket sampai saat ini belum dibeli, jadi saya belum tahu pulang nanti akan menginap di Songkhla / Hatyai / Bangkok.

Saya maunya menginap di Hatyai, karena sekalian bisa belanja oleh-oleh. Heheheheheeeee…

Kalau di Bangkok malas banget, karena hotel biasa tempat saya menginap jauh dari pusat perbelanjaan. Harus naik Taksi atau angkutan umum lagi... Sedangkan di Hatyai, saya sudah terbiasa dengan kotanya. Kemana – mana dekat dengan pusat perbelanjaan, bisalah nanti beli ini itu sebelum pulang ke Batam.

Nah, kalau di Songkhla saya tidak tahu medannya seperti apa. Soalnya, pas karantina disana. Penjagaannya sangat ketat sekali. Melihat dunia luar cuma sebatas dari balkon kamar doang. ☹

Pulang kerumah nanti, jadwal saya mau merenovasi kamar mandi. Kamar mandi rumah orang tua saya sudah jadul banget, keramik bak mandinya sudah bolong-bolong. Dan lantainya pun semennya sudah pada bolong-bolong juga.


Rencananya, bak mandi yang satu sisi mau saya jebolin, jadi pasang shower saja. Dan closet jongkok saya ganti menjadi closet duduk. Terus tambahin cermin sama westafel. Dinding bak mandi sisi yang lain sebagai pembatas area basah dan kering.

Nah, masalahnya saya belum mendapatkan tukangnya. Tukang yang kemaren rapiin plafon ama teras luar depan, kiri dan kanan. Hilang contact begitu aja, padahal sebelumnya saya sudah membicarakan renovasi kamar mandi ini. Saya sudah berdikusi dengannya tentang upahnya berapa nanti, berapa budget untuk membeli peritilannya. Eh, beberapa hari lagi saya mau pulang kerumah. Tukangnya di WA menghilang tanpa kabar.

Status WA-nya nggak aktif, terus saya chat di WA cuma centang satu doang. Terakhir sih, dia masih berada di Kampung halamannya. Terus mengupdate poto di Wonosobo, saya sempat minta potonya untuk saya upload di status WA.

Entahlah, rencana yang sudah saya siapkan sekarang terkantung – kantung belum jelas mau kemana rimbanya. Sempat saya tanya ke salah satu teman saya, apakah ada kenalan tukang yang bisa merenovasi kamar mandi?!. Dia jawab sih ada, depan rumah dia. Tapi sampai saat ini belum ada kabar dari teman saya tentang tukangnya. *Baru juga tanyain kemarin sih… :-P*

Seandainya, renovasi rumah tinggal baca mantra kek pilem harry potter yah kan wei… #Abrakadabra #JadiApa #ProkProkProk

Biaya detail untuk beli peralatan kamar mandinya belum saya bikin. Semoga budget yang saya alokasikan dananya masih ada sisa buat ditabung. :-p

Entah kenapa, sekarang saya lebih nyaman di Rumah. Belum lagi urusan bersih – bersih rumah. Target utamanya saya adalah bersihin Gudang. Karena banyak barang – barang timbunan yang enggak dipakai. -_-“

Orang tua saya suka menimbun barang bekas yang nggak dipakai lagi. Contohnya, ibu saya sudah membeli ceret baru untuk masak air. Terus yang lama tidak mau dibuang, digunakan lah untuk siram tanaman. Padahal, untuk siram tanaman juga ada. Dan kalo saya buang, bakalan dipungut lagi. :-D

Mangkok – Mangkok plastic yang udah bocor pun masih banyak lho… Untuk tempat apalah di dapur, makanya saya suka bingung kalo membersihkan area dapur. Sudah dibersihkan berkali – kali tapi kok masih kelihatan berantakan. T_T #PengenNanges

Rumah orang tua saya seumuran dengan saya, jadi rumah tersebut sudah temasuk bagian dalam kehidupan saya. Saya merenovasinya pun secara bertahap, tidak bisa langsung sekaligus beres. Karena budgetnya juga harus saya kumpulin dulu.

Semoga saya cepat dapat tukang yang hasil kerjaannya rapi yah wei... Dan renovasi kamar mandi di rumah orang tua saya berjalan dengan lancar. Amin... 
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Ternyata, sangat menyenangkan bagi saya hidup mandiri di Negeri Orang. Tanpa sengaja, saya sudah satu bulan lamanya karantina di Hotel Golden Crown, Hatyai - Thailand. Sebelum saya masuk ke Kapal, ada kebijakan perusahaan tempat saya bekerja mengharuskan karyawannya dikarantina. 

Karena ada kasus covid didalam kapal, maka karantina saya menjadi molor. Genaplah saya satu bulan menginap di kamar hotel. Bagi saya, Negara Thailand itu sangat menyenangkan untuk dikunjungi. Jadi, saran abang yah buat dek adek ku.... Negara ini wajib banget kamu kunjungi. 

Disini bangunannya klasik alias jadul tapi bersih, rapi dan terawat. Nggak kelihatan kumuh dan kotor. Infrasuktur seperti fasilitas umumnya pun juga mulus... Jalan raya disini tidak ada yang bopeng - bopeng kek muka saya, internetnya cepat, orangnya santuy dan tertib, harga pakaian jauh lebih murah dari pada kita. Dan untuk solo backpacker pun juga merasa aman, karena didaerah tempat wisatanya banyak sekali pusat informasi untuk turis.

Yang membuat saya tercengang adalah sinyal provider handphone-nya, ditengah laut pun bisa dapat. Bahkan didalam kapal masih bisa dapat pesan SMS, WA dan nonton streaming. -_-"

Sudah lima kota yang saya kunjungi di Negara Thailand, yaitu Bangkok, Krabi, Phuket, Songkhla dan Hatyai. Semuanya menarik buat saya, mereka itu benar - benar bersih negaranya. Numpang pipis di terminal bus maupun ditempat umum lainnya. Toiletnya beneran bersih dan tidak bau pesing.

Kota Hatyai adalah kota perbatasan antara Malaysia dan Thailand, jadi warganya banyak yang muslim. Makanan pun banyak yang halal, tapi entah kenapa tempat ibadah seperti bagunan mushola itu sangat jarang ada dimana-mana. Adanya, masjid agung tapi agak jauh dari kota. Saya belum pernah ke Masjidnya... Kalau di mall atau pusat perbelanjaan biasanya ada tempat sholatnya.

Ayam gorengnya sih disini yang lezat, apalagi kulit ayam gorengnya. Kering banget deh kek kerupuk. Harga makanan hampir sama dengan di Batam. Penduduknya pun mukanya hampir mirip seperti orang indonesia. Dan banyak juga yang pakai hijab, karena kota ini adalah kota perbatasan. Tiap akhir pekan selalu ramai turis dari Negara Malaysia, mereka satu bus datang dan menginap dihotel yang sudah ditentukan. 

Saya senang pegi ke pasar paginya... Walaupun jualan ditepi jalan raya, tapi tetap bersih dari sampah. Uang seratus bath, biasanya saya belanjain brokoli, tomat ceri dan pisang satu tandan. Itu persediaan stock makanan saya selama 3 hari. Makanan yang diberi oleh pihak hotel kurang sayur. Dan lucunya, apapun lauk yang kita pesan pasti ada telor gorengnya. Mau sarapan pagi, siang dan malam. Sampai pantat saya bisulan karena kebanyakan makan telor goreng.

Untung dihotelnya ada fasilitas bathtub, jadi setiap dua hari sekali saya berendam dengan air hangat. Huahahahaahahahaaaa.... Tapi beneran enak lho... Badan kita menjadi rileks kalau terkena air hangat, aliran darah pun menjadi lancar.

Brokolinya saya rebus menggunakan coffee / tea maker, kalau airnya sudah mendidih brokolinya bakalan mateng juga. Tubuh ini kan butuh serat juga...

Kita juga bisa order belanja makanan menggunakan aplikasi online, yaitu food panda. Ada swalayan juga yang menjual sayur mayur dan buah. Dan setiap hari selasa selalu aja ada promo gratis ongkir. :-)

Oiya, disini beli kacang - kacangan seperti kacang mente, pistachio dan alomond harganya murah banget. Susu yogurt satu botol besar pun juga murah harganya, biasanya saya beli di minimarket Seven Eleven. Karena disana juga banyak yang jual produk halal.

Jadi pengen menentap saya disini karena sudah satu bulan hidup di Kota Hatyai, Thailand. :-D    

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Menurut saya, hal yang paling seru ikutan komunitas itu kalau ada acara ngumpul-ngumpulnya, apalagi diundang sama Nuvasa Bay, uhuk… *Salim ke Kang Maul*. Saya merasa senang dan terhibur aja, apabila sudah bertemu dengan teman – teman dari Blogger Kepri.

Walaupun kami sering berkicau di Group WA doang. Tapi dengan bertemu, bertatap muka, dan mengobrol langsung sama kalian itu membuat saya senang dan terhibur lho. Apalagi kalau kami sudah membahas tentang perekonomian, pertahanan dan inflasi mata uang dunia. Huahahahahaaaaa….

Becanda dinkz, berat amat pembahasannya kalo seperti itu…. Cukup dosa saya aja yang berat. :-P

Jujurly, saya salut sama bunda – bunda yang ada di Bloger Kepri. Kalian tuh, aktif banget yah bundz… Walaupun sudah punya anak, suami dan pekerjaan yang lain. Tapi masih aktif ngeblog dan datang ke acara – acara gathering seperti ini. *kasih bintang lima dari babang Chai*

Sedih sih, tahun ini saya tidak bisa hadir karena harus pergi melaksanakan tugas negara. Dan Cuma bisa memantau keseruan acaranya secara virtual di Group WA aja. Mulai dari drama hujan lah, pas pagi-pagi mereka mau berangkat ke tempat titik kumpulnya, yang berada di Halte Masjid Raya Batam Centre. Sampai berbagi poto bersama dan bahan slide presentasi setelah usai acara.

Terus saya coba iseng bertanya di Group WA yang adminnya Kang Maul… *salim lagi ke Kang Maul*

“Kek mana wei acaranya?!”

“Serulah pokoknya. Ga ada ko soalnya”, sahut si Chahaya Simanjuntak.

Terus akutu pun membalasnya…

“Iyalah, Nggak ada saingan engko rebutan makanan…”.

Terus – terusan aja akutu wei sahut – sahutan ama budak satu itu. Ujung-ujungnya kami membahas entah apa-apa di Group WA. -_-“

*maap, pake logat daerah pembicaraannya… <<Logat Batam + Medan>>*

Lanjut lagi ke cerita…

Pada tahun 2019, Blogger Kepri juga pernah di undang ke Nuvasa Bay. Ternyata, ada wajah saya lho dislide presentasinya yang dibuat kang maul. Huahahahahahaha….

Pembangunan property apartement dan perumahannya masih belom jadi. Pas saya lihat potonya sekarang, wah sudah ada beberapa property bangunan yang sudah jadi. Pembangunannya pun cukup signifikan progress-nya… Yang dulunya cuma lapangan golf, tapi sekarang sudah jadi Gedung. Ini salah satunya, Gedung Kaina Tower…
Poto Bunda - Bunda dari Blogger Kepri, Calon Bidadari Surga. #Ceunah :-)

Saya suka banget sih dengan konsep Nuvasa Bay ini… Township baru dan terbesar di Kota Batam dengan konsep Resort. Total luas tanahnya pun cukup besar, sekitar 230 hektar. Jadi, seluruh target proyek akan selesai dalam waktu 15 tahun dan dibagi menjadi 3 fase.

Terdiri dari : Residentials (Apartements, Landed House, Land Plot), Palm Springs Golf & Country Club, Sea Forest Adventure Park, Hotel & Resorts, Commercial Area (Retail & Mall, Modern Market), Hospital, International Schools, Sernior Living dan lain-lainnya.


Lokasinya dikelilingi lapangan golf, pantai dan hutan mangrove. Dan cuma butuh waktu 30 menit doang ke Singapore melalui kapal ferry. Mau ke Bandara hanya 15 menit dan ke Pelabuhan international nongsa pura cuma 3 menit.

Serunya lagi, para peserta gathering diajak keliling lokasi untuk melihat pembangunan propertinya. Jadi kan nggak merasa bosan hanya mendengarkan presentasinya aja. Yah bisalah, sambil poto-poto atau video untuk stock bikin konten. 😊

Pembangunan resort dan apartement di Batam emang lagi ramai-ramainya. Saya hanya tertarik dengan konsep resort di Batam yang berada di Nuvasa Bay. Fasilitasnya lengkap, walaupun berada diujung kota Batam.

Kontraktor pembangunan propertinya oleh PT. Sinar Mas Land. Pencapaian penghargaannya nggak usah diragukan lagi. Karena proyek jasa pembangunan property-nya sudah berkiprah secara Nasional maupun International. Arsitekturnya dari Pomeray Studio dan Master Plan-nya dari WTAG. Mantap banget yah kan wei… #BukanKalengKaleng

Dan yang bikin saya gemesnya lagi… Ada lomba live tweet dan IG Reels dari keseruan acaranya yang sedang berlangsung. Tentu saja, saya cuma bisa melongo melihat teman – teman blogger kepri yang menang. Selamat yah wei buat kalian yang menang... *Naluri Kompetitip saya pun bergejolak* ☹

Dah akh ceritanya... Ini saya menulisnya disela-sela jam kerja. Dan saya mau lanjutin pura-pura kerja lagi. Bye... :-P #DitoyorPakBos




Lokasi Nuvasa Bay...




Share
Tweet
Pin
Share
7 comments















Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

About me


Selamat datang,

Saya hanyalah manusia biasa dan blog ini adalah sepenggalan kisah tentang perjalanan hidup saya yang terekam dalam tulisan.

Salam hangat,

Chai Loekman

Follow Me

  • twitter
  • youtube
  • instagram

Labels

Apartement buku celoteh Film Hostel Hotel Interview jalan - jalan kuliner lomba musik Puisi review tips tukang poto

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2022 (9)
    • ▼  December 2022 (1)
      • Kilas Balik 2022
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
  • ►  2021 (10)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  December 2020 (3)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (7)
    • ►  August 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (20)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (2)
    • ►  January 2018 (2)
  • ►  2017 (22)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  October 2017 (2)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
    • ►  June 2017 (4)
    • ►  May 2017 (3)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (53)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (7)
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  July 2016 (4)
    • ►  June 2016 (5)
    • ►  May 2016 (6)
    • ►  April 2016 (7)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (7)
    • ►  January 2016 (5)
  • ►  2015 (28)
    • ►  December 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  October 2015 (2)
    • ►  September 2015 (3)
    • ►  August 2015 (2)
    • ►  July 2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  September 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  July 2014 (3)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  May 2014 (3)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (3)
  • ►  2013 (66)
    • ►  December 2013 (6)
    • ►  November 2013 (4)
    • ►  October 2013 (3)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (4)
    • ►  July 2013 (5)
    • ►  June 2013 (5)
    • ►  May 2013 (5)
    • ►  April 2013 (7)
    • ►  March 2013 (7)
    • ►  February 2013 (7)
    • ►  January 2013 (9)
  • ►  2012 (58)
    • ►  December 2012 (5)
    • ►  November 2012 (5)
    • ►  October 2012 (5)
    • ►  September 2012 (5)
    • ►  August 2012 (2)
    • ►  July 2012 (7)
    • ►  June 2012 (8)
    • ►  May 2012 (6)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  February 2012 (5)
    • ►  January 2012 (9)
  • ►  2011 (52)
    • ►  December 2011 (3)
    • ►  November 2011 (5)
    • ►  October 2011 (3)
    • ►  September 2011 (7)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (4)
    • ►  June 2011 (7)
    • ►  May 2011 (3)
    • ►  April 2011 (5)
    • ►  March 2011 (11)

Followers

Total Pageviews

Most Popular

  • Liburan ke Lagoi ala Rakyat Jelata
    Jamaah Oooooiiiii Jamaah… *dilempar jumrah berjamaah* Siapa sih yang nggak suka dengan liburan murah dengan budget minim tapi bisa mel...
  • Liburan Koper ala Ransel ke Pulau Bintan
    Liburan yang paling menyenangkan menurut gue adalah… liburan ala ransel tapi dapat fasilitas ala koper. :-P  Pada ngerti nggak maksu...
  • Hari Untuk Amanda (2010)
    Kegalauan hati Amanda (Fanny Fabriana) dalam menentukan pilihan hatinya pada saat mau menikah 10 hari lagi sangat manis sekali untu...
  • Nyanyian Terakhir Sang Idola
    Wahai... Pemilik nyawaku Betapa lemah diriku ini Berat ujian dariMu Kupasrahkan semua padaMu "Muhasabah Cinta" ~ Iqbal Rois K...
  • Belajar Moto
    Gue sekarang lagi tertarik dengan dunia fotography. Maklum, yang dulunya suka poto-poto narsis bin najis ala lebay bin jijay. Sekarang lebih...

Community

Community
Member of Blogger Kepri

Created with by BeautyTemplates