CAPCHAI

Pages

  • About Me
  • FRIEND'S
  • Contact
Hallo Semua.....


Dulu, waktu kecil kita suka banget namanya "Jajan" di warung. Apakah itu membeli permen, coklat, chiki atau makanan ringan yang sejenisnya. Tapi... Apakah sudah besar kita tidak suka lagi yang namanya "Jajan" ?. Yup, aku masih suka. Tapi... Jenis jajanannya yang dibeli sudah beda lah. Apalagi jenis jajanan ala Oom - Oom Seneng *ala 17++* Hehehheheeee..............


Walaupun jaman sudah semakin canggih tapi jajanan pasar masih bisa aku nikmati sampai saat ini. Ya, kita harus melestarikan budaya dan makanan tradisional kita sehingga Negara lain tidak bisa lagi mengklaim bahwa itu punya mereka tapi asli punya Negara kita sendiri.


Sebenarnya, aku tidak tahu pasti juga jajanan pasar yang aku beli aslinya darimana ?!. Yang penting bisa mencicipinya dan perut kenyang. Heheheheheee............


Yuk, mari kita cek jajanan apa aja yang aku beli di pasar. CEKIDOT.


Es Pisang Ijo

Roti Prata

Minggu kemarin cuma nyobain dua macam makanan dan Insya ALLAH kalo ke pasar lagi aku akan mencicipi yang lain. Dan akan aku postingkan di Blog ini...


Tetap sehat, tetap makan yang enak.... *ala pak chai*
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Hallo Semua....


Dalam hari kerja dari Senin - Jumat aku paling suka hari Sabtu. *Loh, kan tidak termasuk hari kerja*. Soalnya, kalo hari Sabtu aku datang ke kantor maka akan dihitung Over Time terus jam kerja kita dikalikan dua lagi. Heheheheheeee........... *lumayan buat tabungan masa depan*


Kerjanya lebih nyantai dan masuk / pulang kerja juga tidak harus disesuaikan dengan jam kerja biasa. Pokoknya, "I LOVE SATURDAY". Padahal dulu sempat tidak suka kalo hari Sabtu masuk, pengennya libur weekend gitu tapi setelah dipikir - pikir daripada buang - buang duit mendingan kita ngumpulin duit. *macam betol aja*


Ke kantor juga tidak harus pake uniform. Tapi tetap dong berpakaian sopan dan rapi. Suasana kantor juga tidak begitu rame dari hari kerja biasanya. Dan orang - orangnya pun juga lebih Nyantai... Yup, Santai.... Santai.... dan  Santai....


Selamat hari Sabtu Ceria....
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Part 2

Tempat penginapan kami memang terletak di pemakaman tua tapi karena Negeri Seberang  selalu rame dengan orang yang hilir mudik baik pagi maupun malam. Jadi, kawasan yang seseram apapun disana jadi tidak menakutkan karena masih banyak aja  orang yang lalu lalang pada malam hari dikawasan tersebut. *Itu orang atau… ???*

Sampai di penginapan aku langsung bergegas untuk mandi. Kaki ini terasa letih sekali karena sepanjang hari kami berajalan terus. Setelah selesai mandi dan mau menggosok gigi sebelum tidur. Eng… Ing… Eng… Aku lupa untuk membawa odol dan baru sadar pada saat itu.

Mau minta odol sama temanku kami pisah kamar dan setiap kamar memiliki kunci card masing – masing. Temanku sudah masuk kamar lagi, mana mungkin aku malam – malam ketok – ketok kamarnya dan memanggil – manggil namanya keras – keras untuk meminta odol didepan pintu kamarnya.

Waduh, bisa – bisa aku nanti dilaporkan sama petugas keamanan disana dan langsung di deportasi dengan kasus menggangu orang tidur pada malam hari karena berteriak – teriak meminta odol sama temannya. *Pikiran lebay…*

Mau beli odol sudah larut malam… Lagian kalo mau jalan sendiri beli dimalam hari dengan kondisi tempat seperti ini cukup sekian dan terima kasih deh… Aku mencari cara bagaimana mendapatkan odol. Didalam kamar, teman sekamarku ada yang lagi habis mandi juga. Kayaknya dia baru nyampe di penginapan dan kondisi terakhir aku lihat, dia lagi beres – beres barang bawaan di dalam kamar.

Kamarku diisi oleh orang ASIA semua, ada 1 orang India, 1 orang Vietnam, 1 orang Indonesia *sudah tahu dunkz ini siapa* dan satu lagi tidak jelas karena belum pulang juga pada malam selarut ini.

Karena aku masih binggung untuk mencari odol dimana. Maka kuputuskan untuk masuk kedalam kamar dan tidak menggosok gigi untuk malam ini. Di atas tempat tidur aku mencoba untuk merapikan barang – barang bawaanku. Tiba – tiba ada yang menegurku dan mencoba untuk berkenalan.

Namanya YONG, usianya 28 tahun dan berasal dari Negara Vietnam. Begitulah yang aku tangkap dari bahasa inggris yang dia lontarkan. Katanya lagi dia habis jalan – jalan dari Negeri Ipin Upin alias Malaysia. Aku sempat binggung juga dengan bahasa inggrisnya yang kaku dan pasif.

Tetapi dia juga binggung dengan bahasa inggrisku yang aneh. Sempat juga aku melontarkan pertanyaan kepadanya tapi dia binggung untuk menjawabnya. Bahkan sampai berulang – ulang kali aku harus mengulang – ngulang pertanyaan sehingga di mengerti apa yang aku maksud. Hehehehheee……..

Kembali ke masalah odol lagi… Aku masih kepikiran untuk menggosok gigi sebelum tidur karena hawa nafas mulutku juga sudah tidak enak lagi baunya. *jigong-jigongnya sudah menumpuk* Heheheheee….

Aku punya ide… Jalan satu – satu-nya untuk mendapatkan odol adalah dengan meminta sama YONG. Yup, ide yang brilian sekali. *Tepok jidat*. Tapi… Di dalam hati, aku mencoba untuk berpikir odol bahasa inggrisnya apaan ya ?!. Maklum, kosakata bahasa inggrisku limited edition.

Berusaha keras aku mengingat – ngingatnya tapi tidak ada didalam otakku kosakata itu. Untungnya aku ingat kalo didalam hapeku ada software dictionary. Langsung aku ketik Odol dari Indonesia ke Inggris. Muncullah kata “Toothpaste”.

Berusahalah aku mencoba untuk menanyakan “Do you have toothpaste ?” kepadanya. Respon pertama yang dia berikan adalah diam dan dengan mimik wajah yang bingung. Aku mencoba untuk bertanya lagi tapi respon yang dia berikan sama seperti yang pertama.

Waduh, aku sempat binggung juga, apakah dia tidak mengerti dengan “Toothpaste” atau pengucapan aku tentang “Toothpaste” yang salah. Dan sampai – sampai aku mengambil sikat gigi dan memperagakan bagaimana “Toothpaste” itu diletakkan diatas sikat gigi. Mimik wajah yang dia berikan masih binggung juga.

Akhirnya aku kasih lihat layar hapeku ke dia tulisan yang aku maksud. Dan beberapa detik… Dia langsung membongar – bongkar barang bawaannya dan mengeluarkan sebuah ODOL. Dengan bangga dia bilang odol yang dia punya asli buatan Vietnam *cinta produk dalam negeri*.  Betapa senangnya hatiku… Akhirnya dia mengerti apa yang aku maksud walaupun harus dengan perjuangan yang sangat extra. Hehehehhee……..

Tanpa panjang lebar lagi aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk menggosok gigi… Dikamar mandi aku cengar – cengir sendiri mengingat kejadian tersebut. Hati ini terasa malu juga karena kurang lancar berbahasa inggris…

Setelah selesai menggosok gigi, aku kembalikan odolnya dan mengucapkan terima kasih banyak kepadanya.   Aku langsung tarik selimut untuk tidur. Nggak tahu pengalaman apa lagi yang akan aku dapat  besok di Negeri Seberang ini. *Rencananya besok kami mau main ke pulau sentosa*

Jam delapan pagi waktu Singapore, aku dan temanku sudah berjanji untuk ketemuan di depan lobby penginapan. Tapi aku lihat batang hidungnya pun tidak nonggol di depan dan pintu kamarnya masih tertutup.

Aku langsung mandi dan  setelah itu merapikan barang – barang bawaanku. Karena barang bawaanku sudah rapi maka aku bergegas untuk ke lobby untuk menugggu temanku keluar dari kamar. Menunggu… Menunggu… Dan Menunggu… belum juga pintu kamarnya terbuka. Mungkin dia kecapean setelah semalam berjalan kaki terus tanpa henti dalam hati aku bergumam.

Daripada aku hanya duduk diam sendiri, aku mencoba untuk berkeliling di ruangan sekitar untuk mengetahui fasilitas apa aja yang ada disini. Disini aku melihat ada sekumpulan tulisan yang berisi komen – komen dari pengunjung yang dipajang di dinding. Kebanyakan yang datang dari INDONESIA… Hore… Negara kita yang terbanyak pengunjungnya…

Kalo aku yang disuruh untuk kasih komen, aku akan menulis “Don’t forget carry toothpaste in your bag”  *important notice* Hehehheeee………  

Aku mencoba melangkah ke lobby utama ketemulah sama temanku. Ternyata sodara – sodara,  dia sudah siap dari tadi pagi dan menunggu aku di lobby utama. Jiah… Cuma masalah miss communication aja. Lagian, kalo mau sms MAHAL banget disana.

Sebelum aku dan temanku keluar dari penginapan, YONG meminta untuk berfoto bersamaku di depan penginapan… Katanya untuk kenang – kenangan. Berhubung  fotonya menggunakan kamera dia maka dia berjanji akan mengirimkan foto itu melalui email. *Dapat teman baru*
Yong and me
Setelah cek out dari penginapan kami bergegas ke Kampong Bugis untuk mencari sarapan. Hari minggu pagi cukup rame dikawasan pasar Kampong Bugis. Perjalanan kami cukup jauh mengitari daerah sekitar. Banyak Warga Negara Singapore yang beragama Budha dan Hindu lagi melakukan ritual ibadah di dalam Rumah Ibadah masing - masing.

Karena disitu ada sebuah kuil buat beragama Hindu dan Vihara untuk yang beragama Budha. Setelah cape dengan jalan – jalan di kawasan Kampong Bugis, kami bergegas ke City Hall menaiki BUS, kenapa ? karena kalo menaiki MRT cape jalan ke Stationnya. Wkakakakaa………

Di City Hall kami turun di depan Suntec City Mall. Tapi tidak masuk kedalam Mallnya, karena didalamnya luas banget… Jujur, aku merasa capek juga kalo harus memasuki Mall – Mall yang ada di Negeri Seberang ini. Kami cukup melihat dari luar aja dan disana ada “Fountain of wealth”. Tapi sayang airnya belum dihidupkan.


Yup, setelah selesai jalan – jalan di City Hall kami melanjuti perjalanan ke Sentosa. *masih menggunakan BUS dengan alasan yang sama*. Akhirnya sampe juga di Vivo City. Negara Singapore cukup pesat juga berkembang menurut aku. Kita ke Pulau Sentosa tidak perlu lagi membeli tiket untuk menaiki monorail tapi cukup dengan menggunakan EZ LINK CARD kita langsung bisa masuk ke station monorailnya. Tapi tetap dipotong 3 Dolar Singapore untuk menuju kesana.

Berhubung waktu sudah siang, maka perjalanan kami mulai dari ujung Pulau Sentosa dulu alias SILOSO BEACH. Pantai… ??? Mau jadi ikan julung – julung kami disana… Entahlah…

Kalo di INDONESIA cewe - cewe ke pantai menggunakan BIKINI dan berjemur di tepi pantai dengan menikmati panasnya matahari. Pemandangan itu terlihat sangat aneh tapi disini… cewe – cewe yang berpakaian lengkaplah yang kelihatan aneh.

Aku dan temanku merasa kelihatan aneh dengan penampilan kami… Kalo cewe – cewe pake Bikini maka cowo-cowonya telanjang dada dan pakai celana pendek untuk berenang.

Kalian tahu kami ke pantai memakai apa ?!.  Kalo aku pake celana jeans + kemeja + tas ransel + sandal. Temanku penampilannya tidak jauh sama denganku. *Salah kostum banget kan ?!*

Bukan kami aja yang salah kostum ke pantai tapi sekelompok orang INDIA yang lagi bertasmasya bersama keluarga ke pantai memakai pakaian yang casual atau formal. Mereka cuek – cuek aja, walaupun harus membawa rantang + tikar kesana. Hehehehehe………

Setelah selesai  berjalan mengitari pantai, kami langsung ke Station Imbiah di Pulau Sentosa. Ditempat ini kami hanya numpang berfoto ria aja. Kan disini ada replica bola dunia dengan tulisan Universal Studio. Jiah, temanku langsung berfoto narsis bin bintitan kali ya….Hehehehee…….

Kami sudah merasa cape juga mengitari daerah sekitar dan berencana mengakhiri perjalanan ini alias pulang ke Tanah Air. Sebelum itu, kami makan dulu di Vivo City dan beli oleh – oleh sebelum Boarding Pass ke Kapal Ferry.


TAMAT…       
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Part 1

Sabtu kemarin (05/03/2011) aku melancong lagi ke Negeri Seberang (Singapore), saat aku bilang mau kesana banyak teman/saudara ku berfikir “banyak kali duit anak ini, main ke sana terus”. Dalam hati aku mengamininya.

Apakah anda berpikiran sama dengan mereka ??? Eits, nanti dulu… Begini ceritanya, jadi kemarin itu aku melakukan perjalanan ke Negeri Seberang dengan GRATIS. Yup, G.R.A.T.I.S. Jika ada orang yang bilang “Mana ada di dunia ini yang GRATIS ?!” itu bohong, buktinya aku kesana GRATIS kok. Hhehehehheee………. :-P

Dan faktanya lagi, temanku mengajak aku untuk pergi kesana dalam keadaan terpaksa. “TERPAKSA, SODARA - SODARA !!!“. Jadi kronologis cerita yang sebenarnya adalah… Temanku sudah membeli tiket yang harganya 10 Dolar Singapore <itu sudah termasuk PP loh>.  Tapi belum termasuk PAJAK dari INDONESIA ke SINGAPORE maupun dari SINGAPORE ke INDONESIA.

Mungkin dia pikir itu tiket murah banget, dengan 10 Dolar Singapore sudah bisa ke luar negeri dan korban iklan juga kali ya!. Soalnya yang jual tiket dengan harga segitu adalah  salah satu agen tiket ferry yang baru buka di Pelabuhan International Sekupang <katanya sih lagi promosi tapi kalo di itung – itung tambah pajaknya sama aja dengan harga tiket yang lain >.

Rencananya, temanku akan pergi sendiri ke Negeri Seberang berhubung teman – temannya membatalkan kepergian mereka. Memang sakit hati dan merasa DOWN juga tiba – tiba mau hari H-nya dapat kabar teman kita yang mau berangkat tidak jadi pergi. Aku pernah merasakan seperti itu, rasa kecewa, sedih, galau, gunda – gulana selalu menghampiri.*lebay*

Gimana tidak Kecewa dan Sedih ?! Sebelum hari H-nya kita sudah mempersiapkan semuanya dan becerita panjang lebar mengumbar mimpi kita untuk pergi kesana. Tapi pas waktu mau hari H-nya, mereka seenaknya aja membatalkan keberangkatannya. Hiks…

Ayo, teman – teman siapa yang pernah merasakannya juga ?

Ya, sudahlah. Dan pada suatu hari aku dan temanku berchatting ria melalui YM, dia cerita katanya akan pergi kesana sendiri karena alasan BLA… BLA… BLA… tapi entah kenapa waktu chattingan berlanjut *mungkin lagi kesampok setan* tiba – tiba dia mengajak aku untuk menjadi TOUR GUIDE dia disana.

*Kenapa dia mengajak aku ?!. Karena dia sudah membaca notes aku “Perjalanan Ke Negeri Seberang dari Part 1 sampai 5 ” dan tulisanku membuat dia tertarik untuk kesana*

Dan beruntungnya lagi dia sanggup untuk bayarin Tiket plus Penginapan plus Akomodasi plus Makan selama disana. Rejeki nomplok nggak tuch, HEheheheheee……….. *versi aku, tapi untuk versi dia pasti musibah*.

Tanpa panjang lebar lagi aku langsung menanyakan kepadanya, sudah seberapa jauh persiapan yang telah dia lakukan. Waktu kemarin dia sudah pesan penginapan untuk BACKPACKERS tapi karena ragu sama teman – temannya untuk berangkat sehingga tidak dia konfirmasi lagi email yang diterimanya.

Dia menyuruh aku untuk memesan penginapan. Berhubung waktu kemarin aku nginap di Betel Box dan tempat itu terlalu jauh dari station MRT maka aku mau mencari penginapan tempat lain. Jatuhlah pilihanku ke ABC BACKPACKERS. Aku email ke mereka untuk memesan kamar buat kami. Dan aku ambil satu kamar yang isinya 4 orang dan memesan untuk 2 orang *biar hemat*.

Tak lama selang waktu berlalu. Email akupun langsung dibalas oleh mereka *Mereka termasuk cepat juga merespon email kita*. Kami dapat kamar sesuai dengan yang aku pesan. Masalah penginapan sudah beres maka tinggal masalah keberangkatan dan perjalanan kami aja menuju kesana.

Mulai tahun 2011 kita berangkat ke Negeri Seberang tidak menggunakan NPWP lagi tapi harus bayar pajak sebesar 7 Dolar Singapore untuk pajak dari INDONESIA ke SINGAPORE sedangkan dari SINGAPORE ke INDONESIA kena 20 Dolar Singapore.

Tempat yang kami nginap lumayan bersih dan rapi. Tapi seram juga, banyak terdapat makam tua di daerah sana dan nama jalannya pun juga seram yaitu jalan “KUBOR”.  Dan disana kebanyakan tamu dari INDONESIA yang menginap disana. Harga untuk 1 kamar yang berkapasitas 4 orang seharga 24 Dolar Singapore/malam untuk satu orang dan uang deposit 10 Dolar Singapore/orang. Cukup murah kan ? Dan tentunya akan merepotkan temanku. Hehheheheeee……….

Di Singapore aku mengajak temanku ketempat yang belum aku singgahi. Jadi, liburan ini benar – benar memberikan pengalaman baru juga buat aku. Tour yang aku kasih ke dia “SINGPAPORE EXPO, CHANGI AIRPORT dan MARINA BAY”.

Sebelum kami melakukan perjalanan. Aku dan temanku singgah sebentar ke rumah nenekku di Bedok untuk mengantarkan titipan dari Ibuku. Setelah itu kami langsung ke SINGPORE EXPO. Disini lagi tidak ada acara pameran jadi kelihatan sepi oleh pengunjung. Walaupun sepi tetap aja foto ala narsis bin najis ala jablay bin lebay tetap dilakukan. Setelah puas foto sana – sini kita lanjutkan perjalananan ke CHANGI AIRPORT.

Menunggu MRT dari SINGAPORE EXPO ke CHANGI AIRPORT cukup lama. Dikarenakan Rute ini paling akhir dan lumayan jauh untuk kesana. Entah apalah yang kami cari di CHANGI AIRPORT sana ?!.

Akhirnya MRT yang kami tunggu – tunggu datang juga. Aku penasaran juga kesana, sebagian orang mengatakan Terminal 3 di CHANGI AIRPORT bagus, katanya. Untuk membuktikan omongan mereka kamipun berangkat kesana. Sesudah sampai disana yang kami kunjungi terminal 1 dan 2. Airportnya cukup besar dan banyak terdapat bagian informasi yang dapat kita jumpai disana.

Antara Airport sama Mall disana Cuma beda – beda tipis. Tidak tahu ini namanya apa. Apakah Mall didalam Airport atau Airport didalam Mall. Arsitektur gedungnya juga bagus. Setelah berkeliling dari lantai dasar sampai lantai paling atas, aku masih penasaran dengan Terminal 3-nya. Kami mencoba mencari arah dan jalan untuk sampai ke Terminal 3 tapi tidak dapat tanda – tanda.

Sudah bolak – balik jalan sana sini tapi belum menemukan arah jalan ke Terminal 3. Waktu itu, kami sudah pasrah dan menyerah untuk kesana. Dan waktu mau arah pulang menuju MRT. Aku melihat disitu ada jalan menunjukkan arah ke Terminal 3 dan karena masih penasaran kesana. Kami mencoba mengikuti arah tersebut. Ternayata sodara – sodara !!! sampai juga kami kesana.

Sebenarnya aku sudah menebak terminal 3 itu diseberang jalan gedung Terminal 1 dan 2 tetapi aku dan temanku mencoba mencari jalan untuk menyeberang jalan kesana tapi tidak ada tanda – tanda untuk bisa menyeberang kesana. Padahal kita sudah bolak – balik mencari jalan untuk menyeberang jalan kesana tapi belum juga menemukannya.

Catatan dari aku, kalo kita mau menyeberang dari gedung satu ke gedung yang lain dan dibatasi oleh jalan raya. Maka, kita tidak perlu hati – hati melewati jalan raya untuk menyeberang karena mereka sudah membuat jalan di bawah tanah untuk pejalan kaki untuk menyeberang ke gedung seberang. Mantap nggak tuch infrastruktur kota di Singapore ?!. Diatas bumi sudah penuh bangunan dan di bawah bumi mereka keruk lagi untuk membuat bangunan juga.

Terminal 3 memang bagus sesuai dengan kata orang – orang yang pernah kesana. Banyak pesawat yang lagi berparkiran disana *jiah, bahasanya*. Disana kamipun mengumbar mimpi – mimpi kami dan mencoba memvisualisasikannya. Mimpi kami adalah untuk traveling ke Negara – Negara di Benua Eropa dan Amerika.

Lagi memilih ke negara mana yang akan dikunjungi
 
Kamipun bermain peran disana. Seolah – olah kami mau memilih pergi kenegara mana terus beli tiket dan boarding pas ke pesawat. Hehheheheheee…….. *SARAP-udin*

Mimpi itukan gratis dan kita harus bermimpi setinggi – tingginya. Entah kapan aku bisa merasakan naik pesawat dan terbang ke Benua Amerika dan Eropa. Entahlah, yang jelas Tuhan itukan Maha Mendengar dan akan mendengar doa – doa kita. *Tetap Semangat*

Di CHANGI AIRPORT kami menjumpai segerompolan pelajar yang lagi belajar kelompok. Yup, mereka belajar bersama – sama di Airport. Habis, dalam airportnya nyaman kayak gini sih. Dan mereka asyik – asyik aja belajar disini walaupun duduk lesehan diatas lantai karpet.

Setelah sudah penat berpusing – pusing di Airport kami memtuskan ke MARINA BAY. Disini tempat yang paling romantis menurut aku. Pelantar – pelantar diatas laut yang mereka buat dari kayu sangat indah sekali. Apalagi melihat pantulan cahaya lampu dari gedung – gedung tinggi seberang jalan di malam hari membuat suasana semakin romantis.


Dipelantaran Marina Bay

Di sini ada pertunjukan Air Mancur yang sangat spektakuler. Dan acaranya gratis untuk pengunjung. Jadi, air mancurnya akan mengikuti alunan musik ditambah sinar laser yang dipancarkan dari gedung Marina Sand. Fantastic…

Setelah cukup lama duduk di pelantaran Marina Bay. Kita pulang ke penginapan.

Bersambung…   
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

PART 5

Menaiki Bus ternyata lebih mengasyikkan daripada MRT di Singapore. Pemandangannya lebih kelihatan indah karena kita bisa melihat nuansa kota dengan bentuk bangunan modern  yang bertata rapi dan bersih. Kalo menaiki MRT Cuma bisa melihat terowongan yang gelap dan pemandangan kota yang tidak kelihatan jelas.

Bus yang kami tumpangi ke Kuala Lumpur dengan kecepatan yang tidak laju mengitari kota Singapore yang sangat indah, serasa aku lagi mengikuti Tour kota dengan menggunakan Bus Tour. Memang Negeri Seberang yang kecil ini, aku tidak pernah bosan untuk mengunjunginya.

Ibarat pepatah “Kecil – Kecil Cabe Rawit”. Biarpun kecil Negara Singapore ini tapi mereka beberapa kali berhasil menjadi tuan rumah dalam acara bergengsi di mata Dunia International. 

Kami melewati daerah Tuas untuk pemberangkatan ke Kuala Lumpur. Rasanya sedih juga harus meninggalkan Negeri Seberang ini. Masyarakatnya yang ramah tamah, walaupun mereka sedikit cuek tapi Chemistry di Negeri Seberang ini sudah mulai menyatu di dalam jiwaku.

Entah apa yang akan terjadi nasib kami di Negeri Seberang “Malaysia”. Memang Negara kita lagi berseru tegang dengan Malaysia. Mulai dari masalah budaya, tenaga kerja Indonesia sampai kejuaraan pertandingan olahragapun kita berselisihan dengan mereka. Banyak aku membaca komen – komen dari dunia maya yang saling menjelek – jelekkan kedua Negara tersebut <Indonesia - Malaysia>.

Apakah nanti akan memperngaruhi kami berlibur ke sana ?!. Oh, Tuhan lindungilah hambamu ini dari fitnah dan orang – orang yang berniat jahat kepada kami. Amin……

Setelah Bus sudah berada di daerah Tuas, tempat perbatasan Singapore dan Malaysia. Semua penumpang disuruh turun dan memasuki gedung Imigrasi Singapore untuk di cap PASS passport-nya menyatakan bahwa kita sudah keluar dari Negara ini. 

Di kantor Imigrasi Singapore aku dan temanku tidak ada hambatan. Dan Bus pun melaju ke jembatan yang menghubungkan Negara Singapore dan Malaysia. Sampai lah kita di daerah Johor - Malaysia.

Selang dari beberapa kilo meter dari jembatan penghubung kedua Negara tersebut, kita memasuki kantor Imigrasi Malaysia. Disini aku ditanya basa – basi aja sama petugas Imigrasi Malaysia. Yup, setelah barang – barang lewat dari scan barang. Kamipun langsung bergegas masuk ke dalam Bus.

Di Johor mata kita disuguhkan pemandangan dengan perkebunaan Kelapa Sawit yang berhektar – hektar panjangnya. Kelihatan sangat indah sekali pemandangan warna hijau yang dipaparkan dan dibaluti dengan kabut.

Johor termasuk iklim Hutan Hujan Tropis, jadi jangan heran kalo beberapa kilo meter kedepan kita bisa kehujanan dan beberapa kilo meter kedepannya lagi tidak hujan. Dan lebih lucunya lagi iklan dashboard di tepi jalan raya tulisannya melayu gitu. Sedikit agak janggal aku  membacanya. <Maaf bukan bermaksud untuk mengejek>

Di dalam Bus aku luangkan waktu untuk istirahat. Lumayan hanya tidur saja kerjaku dan menahan lapar. Sumpah, perut ini terasa membelit dan melilit karena lapar. Tadi pagi aku cuma makan buah aple satu biji. Dan salahnya lagi belum tukar uang ke Ringgit Malaysia.

Di Johor banyak  disediakan tempat peristirahatan bagi pelancong yang menggunakan Bus. Jadi, pemerintahan Malaysia banyak mendirikan bangunan persinggahan yang berisi  toilet dan tempat ibadah.

Perjalanan Bus ini Cukup jauh untuk sampai ke Kuala Lumpur.  Kalo kemarin kita capek dengan berjalan kaki tapi kali ini kita capek untuk duduk manis kurang lebih selama 5 jam.

Tapi Pemandangan dengan hamparan perkebunan kelapa sawit yang hijau, membuat mata ini mengagumi keindahan alam di Malaysia. Sedih dan prihatin buat kami saat supir Bus memberhentikan Bus ke tempat rumah persinggahan. Disana banyak jualan makanan ringan dan buah – buahan. 

Karena duit aku di dalam dompet masih Dolar Singapore dan tak ada sepersenpun Ringgit Malaysia. Kami hanya bisa melihat mereka berbelanja makanan ringan untuk mengganjal perut. Padahal perutku sudah lapar sekali, tapi tak masalah. Aku bisa balas dendam untuk makan sebanyak – banyaknya atau sekenyang – kenyangnya jika sampai di Kuala Lumpur nanti.

Memang hati ini tidak sabar untuk melihat Kuala Lumpur. Dalam benakku, pasti Kuala Lumpur sangat metropolitan dari Singapore. Banyak bangunan yang menjulang tinggi yang akan menemani Menara Kembar Petronas yang menjadi landmark Negara ini.

Tapi lama sangat untuk sampai ke Kuala Lumpur mungkin sudah ratusan kilometer kita lalui melalui Bus dalam perjalanan tadi dan belum sampai juga ketujuan.

Dari kejauhan menara kembar Petronas mulai kelihatan dan pemandangan perkebuanan Kelapa Sawit mulai pudar digantikan dengan perumahan biasa. Ternyata kita tadi melewati jalan TOL-nya Malaysia sehingga jalan raya berukuran Lebar dan bebas hambatan.

Setelah keluar dari gerbang jalan TOL baru kelihatanlah kondisi aslinya jalan di Malaysia. M.A.C.E.T dan jalan semberautan karena mobil bisa sesuka hati berhenti di tepi jalan.

Buyarlah halusinasiku tentang Kuala Lumpur. Ternyata sama seperti di Indonesia, jalanan Macet dan dinding – dinding jalan banyak terdapat coretan yang tidak jelas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan Sodara – Sodara ku, Bus tadi berhenti Pas di depan Gedung Mall “Time Square” Malaysia.

Jadi tempat transit Bus dari Malaysia ke Thailand atau Malaysia ke Singapore ternyata tidak ada tempat pemberhentian khusus tapi berhenti di tepi jalan begitu saja. OMG, sangat semberautnya kota ini.

Kamipun keluar dari Bus dan mengambil barang bawaan dari dalam bagasi Bus. Kami langsung masuk kedalam Mall untuk menukarkan duit dolar Singapore ke Money Change.

Susah banget mencari bagian informasi disini, kita sempat berjalan turun naik escalator dari lantai ke lantai tapi tidak menemukan Money Change. Dan di bagian informasi tidak ada petunjuk ataupun MAP untuk pelancong. Tapi dengan hilir mudik yang tak jelas, kamipun menemukan Money Change tersebut.

Tanpa panjang lebar lagi aku dan temanku langsung bergegas menukar Dolar Singapore ke Ringgit Malaysia. Temanku membuka peta Malaysia yang sudah disiapkannya jauh – jauh hari setelah searching di Internet.

Kami binggung harus menginap dimana, karena penginapan belum dipesan. Rasa was – was dan panik sempat masuk kedalam benakku. Akhirnya aku dan temanku setuju kalo kami harus keluar dari gedung Mall tersebut. Mall Time Square cukup luas dan besar. Bayangkan aja ada belasan lantai didalamnya. 

Kami tidak tertarik bejalan didalam di Mall tersebut. Karena tujuan utama kami sekarang mencari penginapan untuk istirahat dan meletakkan barang – barang bawaan kami. Khususnya buat aku yang masih menyeret – nyeret koper dan menjinjing tas ransel.

Kami mencoba berjalan dan mencari di belakang gedung Mall tersebut. Mencoba Tanya hotel penginapan yang terlihat di depan mata, ternyata kamar sudah full. Rasa lelah dan lapar menjadi satu, dalam benakku pokoknya kalo ada kamar kosong harus segera dipesan dan tidak peduli mau mahal atau murah. Harus aku ambil dan tidak peduli apakah temanku setuju atau tidak ?!.

Akhirnya kami berhasil mendapatkan kamar kosong di hotel kelas menengah. Harga kamar kami RM.98 permalam. Bagiku tidak masalah dengan harga segitu karena harga tersebut dibagi menjadi dua.

Kamarnya cukup bagus, terdapat dua tempat tidur single yang terpisah, AC, TV dan kamar mandi mungil yang bersih. Aku sangat nyaman banget dengan kamar ini, tapi sayangnya kami hanya sebentar untuk beristirahat dikamar ini karena harus tergesa – gesa untuk ke menara kembar Petronas untuk berfoto ria. Hehehehehehehe…….

Harus aku akui, masyarakat disini kurang ramah dan tidak bersahabat sama kami. Tidak tahu jelas penyebabnya, setiap kami bertanya ke petugas atau masyarakat sekitar. Mereka kurang antusias untuk memberikan jawaban bahkan mereka sendiri tidak tahu bagaimana caranya ke pelabuhan. Pokoknya sulit banget untuk mencari informasi. 

Perjalanan kami diawali dari Station Monorail Imbi ke Station Monorail Bukit Nanas untuk ke menara kembar Petronas. Disini monorailnya harus beli tiket sekali jalan ke Setiap Station Monorail yang akan kita tuju. Harga disetiap pemberhentian Station Monorail rata – rata kurang lebih satu ringgit beberapa sen. Monorailnya ada supirnya loh, jadi dioperasikan secara manual, terus kapasitas monorail sama kapasitas penumpang berbanding terbalik.

Aku dan temanku sempat terpisah, dia sudah didalam monorail dan aku masih diluar. Karena aku tidak sempat masuk kedalam monorail karena pintu keburu untuk ditutup. Kamipun hanya celingak – celingukan dan memakai bahasa isyarat untuk saling tunggu di Station Monorail berikutnya.

Entah kenapa, jalan raya terasa sepi dan bangunan – bangunan yang menjulang tinggipun terasa hambar karena tidak ada penghuninya. Apakah masyarakat disini lagi berlibur dan melancong ke Negara tetangga atau kota ini sepi karena banyak pekerja Indonesia yang mencari nafkah disini dipulangkan secara paksa karena dokumen izin pekerja illegal. Entahlah………………..

Sebelum kami sampai ke Menara Kembar Petronas, kami mencari makanan dulu untuk mengisi perut yang belum sempat diisi dengan makanan dari tadi pagi. Ada acara festival gitu disana tapi keadaan sekitar cukup sepi. Kamipun menghampiri festival itu untuk mencari makan. Tanpa basa – basi lagi aku langsung beli dan melahap makanan yang ada disana.





Setelah perut kenyang kami melanjutkan perjalanan ke Menara Kembar Petronas dengan jalan kaki. Akhirnya kami pun sampai, disini juga sepi hanya ada beberapa pengunjung aja yang datang kesini untuk berfoto ria ala narsis bin najis tralala. Yoi, tidak mau ketinggalan, kami pun ikut dengan sukaria berpose ria untuk meramaikannya. :-)

Disini ternyata banyak calo juga, aku sempat ditawarkan sama bapak – bapak untuk membeli hape nokia E71. Dengan ramah dan senyum yang manis aku menolak tawaran bapak – bapak itu <Ya iyalah, masak jauh – jauh datang kesini untuk beli hape yang tak jelas itu>.

Kami kurang beruntung karena tidak bisa masuk ke dalam gedung dan tidak bisa melihat pemandangan dari atas Menara Kembar Petronas.  Ya sudahlah, kami juga datangnya kesorean. Kira – kira jam lima sore tiba disana waktu setempat. Aku sempat bertanya ke petugas penjaganya, katanya gedung sudah tutup dan disuruh datang besok pagi untuk datang lagi kalo mau masuk ke gedung ini. Aku bertanya lagi untuk  kepastian jam berapa paginya, dia pun tidak memberikan jawaban yang pasti hanya suruh datang pagi aja. :-(

Sebelahnya Menara Kembar Petronas itu ada Mall yang megah dan berstandar International. Berhubung aku lagi sakit perut dan kebelat mau buang hajat. Jadi Nyobain deh toilet disana. Ternyata sodara – sodara, masuk ke toilet didalam Mall ini bayar RM 2. Alamak, bukannya toilet itu sudah termasuk fasilitas umum dan apalagi di dalam Mall yang megah ini. Kenapa harus berbayar ??? :-(

Setelah puas dengan berpose ria kami lanjutkan perjalanan ke Menara Kuala Lumpur. Kalo di Indonesia tepatnya di Jakarta  kita juga punya loh tower seperti itu. Namanya  menara TVRI.

Dari Station Monorail Bukit Nanas kami harus ke Station Monorail Raja Chulan untuk sampai ke Menara Kuala Lumpur. Lagi – lagi harus berjalan kaki ketempat itu, karena transportasi umum tidak kelihatan lalu lalang ketempat Menara Kuala Lumpur.

Perjalanannya cukup jauh dari Station Monorail Bukit Chulan ke Menara Kuala Lumpur. Kakiku tak tahan menahan lelah, sampai – sampai aku berjalan pincang sebelah dan lambat. Manalagi kita harus naik bukit gitu. :-(

Jalan raya terasa sepi banget dan banyak juga terdapat sampah yang berserakan di tepi jalan. Dan lucunya lagi di Kuala Lumpur, mereka mengiklankan Negara lain untuk pergi melancong. Negara Taiwan lah yang mereka promosikan. Begitu banyak iklan Negeri Taiwan yang mereka pajang di tembok rel monorail dan tembok tempat peneyeberangan pejalan kaki.

Akhirnya aku sampai juga didepan pintu masuk Menara Kuala Lumpur dengan penuh perjuangan dan pengorbanan. Harga tiket masuk ke puncak Menara Kuala Lumpur seharga 30-an Ringgit Malaysia.





Saat menaiki lift ke puncak Menara Kuala Lumpur nafasku semakin sesak dan didalam telinggaku terasa dengungan. Panjang menara ini aku tidak tahu berapa meter ?!. Sesampai dipuncak baru kelihatanlah pemandangan Malaysia dengan jelas dari sini. Bangunan – bangunan tinggi seolah – olah menjadi miniature replica bangunan di Malaysia.

Setelah puas melihat pemandangan dari atas, kamipun turun dan melihat wahana hiburan disekitarnya. Wahana sekitar Cuma ada kebun binatang yang mini sekali, didalamnya Cuma ada koleksi binatang reptil melata, burung, monyet, kura-kura dan lain-lainnya.


Disini kita bisa berfoto sama kuda, jadi seolah – olah kita menunggangi kuda padahal Cuma duduk diatasnya aja tanpa ngapa – ngapain. Dan ada juga bermain game mobil balap Ferari.

Perjalanan pulang, ya perjalanan pulang. Aku harus berjalan kaki lagii turun bukit dan jalan beberapa kilo meter untuk sampai ke Station Monorail Bukit Chulan. Hiks…… Memang capek banget, tapi nggak apa – apalah cukup sekali saja aku bermain ke Negeri Seberang ini <Kuala Lumpur>.

Hati ini rasanya rindu baget sama tanah air. Rencanannya kami besok pulang ke Indonesia dari pelabuhan Klang. Senang banget hati ini kalo sudah ngomongin pulang ke Indonesia. :-)

Akhirnya kami kembali ke Hotel untuk beristirahat, sebelumnya kami beli nasi beserta lauk pauk yang dibungkus untuk dimakan di dalam kamar Hotel. Kamar kami terletak dilantai 4 dan Sodara – Sodara !  liftnya itu rusak jadi kami dari pertama datang sampai kembali ke Hotel ini, mungkin besokpun waktu Check Out kami harus menggunakan tangga darurat ini. Yup, aku harus menenteng tuh koper tanpa harus menyeret – nyeretnya lagi. :-(

Setelah makan aku langsung bergegas mandi dan untuk tidur karena besok pagi harus berjalan lagi ke Pelabuhan Klang untuk berangkat ke batam naik Ferry.

Kuala Lumpur, 02  Januari 2011
  
Bangun pagi ini rasanya senang banget, walaupun dibangunkan pagi – pagi lagi sama temanku. Kami akan pulang ke Batam, asyik sudah 4 hari meluntang lantung di Negeri Seberang. Akhirnya, bisa pulang kembali dan berjumpa saudare mare. 

Pagi – pagi kami sudah bersiap – siap untuk berangkat ke pelabuhan. Temanku sudah bertanya ke petugas Hotel bahwa kami harus ke Pelabuhan Klang. Untuk menuju kesana kita bisa naik monorail dulu ke Station KL Sentral baru itu transit ke MRT. Perjalanan ke tempat transitnya lumayan jauh banget, lagi – lagi aku harus berjalan kaki dan menyeret – nyeret koper.

Akhirnya kami sampai juga ke Station MRT-nya. Alamak ! Tangga naik keatas sangat curam banget alias tinggi sekali, mana eskalatornya mati lagi. Lengkaplah penderitaanku di Negeri  Seberang ini. Yup, mau tidak mau aku harus mengangkat koper ke atas.

Dipenjualan tiket temanku bertanya kepada petugasnya. Untuk memastikan kami tidak salah jalan bahwa mau ke Batam harus dari Pelabuhan Klang. Petugas itu tidak tahu pasti apakah disana ada kapal ferry yang berangkat ke Batam. Ya sudahlah, dari pada kita tidak tahu pasti kebenarannya mending dicoba aja dengan modal nekat.

Kamipun sudah menaiki MRT dari KL Sentral ke Pelabuhan Klang. MRT Singapore sich lebih bagus dari MRT disini. Tapi tempat menunggu dan ruang MRT untuk perempuan dibedakan. Jadi bagi wanita, mereka disediakan tempat khusus menunggu MRT dan ruang didalam MRT. Jadi wanita sama pria dipisahkan karena bukan muhrimnya. 

Tapi banyak juga wanita yang tidak pada ruangannya, malahan mau bercampur sama pria. Hehheheheheeee…………..

Untuk sampai ke Pelabuhan Klang dari KL Sentral kita harus melewati 17 Station MRT. Lumayan cukup jauh. Bagiku ini adalah tour travel gratis keliling Malaysia pakai MRT. Akhirnya kami sampai juga dipelabuhan Klang.

Waduh, pelabuhannya kecil dan sepi. Kami langsung disambut sama calo penjual tiket. Ternyata sodara – sodara, pelabuhan disini setiap hari minggu libur. Pas pula hari ini hari minggu jadi kapal ferry berangkat ke Batam tidak ada. Alamak jang ! sudah jauh – jauh kami datang tutup pulak pelabuhannya. Yang ada berangkat ke Dumai jam 09:30 pagi tadi.

Rasa jengkel, marah dan geram menghampiri hatiku. Walaubagaimanapun kami harus pulang hari ini. Plan A temanku sudah gagal total dan kami ke Plan B yaitu berangkat lagi ke Station KL Sentral dan Menuju ke Station Monorail Imbi. Dari situ kami beli tiket Bus ke Singapore dan berangkat ke Batam melalui Harbour front.

Aku hanya diam didalam MRT perjalanan pulang kembali ke Station KL Sentral. Dan masih cemas dalam hati, apakah kami bisa dapat tiket Bus ke Singapore dan di Singapore dapat tiket ferry pulang ke Batam. Sumpah serampah dalam keadaan inipun tidak berguna, kita harus berpikir jernih dan tenang.

Perjalanan pulang ini aku ikhlaskan semua yang terjadi dan banyak berdoa kepada Tuhan supaya hari ini bisa pulang ke Batam dengan selamat. Amin….. Kalo aku melihat dari sudut pandang yang lain apa yang sudah terjadi ke kami itu bisa dijadikan sebagai pengalaman yang berharga dan berkesan. Walaupun pada saat itu pikiran lagi kacau.

MRT melaju dengan kecepatannya yang standar dan kami harus melewati 17 Station MRT lagi untuk sampai ke Station KL Sentral. Dengan semangat yang menggebu – gebu untuk pulang maka jalan kami dipercepat untuk mengejar beli tiket Bus ke Singapore.

Kami sampai di Station Monorail Imbi jam 11:30 waktu setempat dan langsung tergesa – gesa menyeberang ke seberang jalan untuk membeli tiket Bus ke Singapore. Alhamdulilah, ternyata tiket itu masih ada dan berangkat jam 13:30 waktu setempat. Karena masih ada waktu jadi kami langsung mencari makan di daerah sekitar untuk mengisi perut.

Aku makan ayam goreng Ipin Upin <cuma ayam goreng biasa kok> dan minum es milo. Pelayan disini orang keling alias orang India - Tamil tapi berbahasa melayu. Dan ada seorang pelayan melayu yang bertanya kepada aku kabar vokalis peterporn <peterpan> Ariel apakah sudah keluar dari penjara. Aku jawab belum, lagian aku tidak terlalu mengikuti perkembangan kasus Ariel. 

Setelah selesai makan, kami bersiap – siap menunggu Bus di tepi jalan. Karena disini tidak dibuat halte dan Bus berhenti seenaknya di tepi jalan raya. Akhirnya Bus-nya  pun datang juga yang dari Thailand ke Singapore dan singgah ke Kuala Lumpur.

Bus yang kami tumpangi kali ini bertingkat. Aku dan temanku dapat kursi di atas, rasa agak lega sedikit menghampiri hatiku. Dan kami harus mengejar Tiket Ferry ke Batam. Disepanjang perjalanan aku lalui dengan tidur siang. Hati ini kembali senang dengan melihat hamparan hijau perkebunan kelapa sawit dan perjalanan ini memang sungguh berkesan. Terima kasih Tuhan, KAU telah memberikan pengalaman hidup yang sangat berharga.

Ada Mitos yang mengakatan “Perjalanan pulang lebih cepat daripada perjalanan pergi”. Mitos itu terbukti loh. Kira – kira jam setengah enam sore kami sudah sampai di Halte Golden Mile Complex Singapore. Akhirnya aku kembali ke Negeri Seberang yang kecil mungil ini lagi.

Tanpa basa – basi lagi kami langsung menukarkan Ringgit Malaysia ke Dolar Singapore. Dan hanya menunggu beberapa menit aja Bus ke arah Harbour Front sudah tiba dan kami bergegas masuk ke dalam. :-)

Lagi – lagi aku disuguhkan dengan pemandangan kota yang modern nan rapi. Menaiki transportasi Bus itu lebih menyenangkan karena kita bisa melihat keadaan disekitar kota. Kamipun sampai ke Harbour Front. Tiket ke Batam yang terakhir jam 21:40 waktu setempat.  Dan Alhamdulilah kami dapat tiket itu walaupun harus pulang malam. Barulah hati ini lega, selega-leganya. 

Tiket ferry sudah ditangan maka tanpa basa-basi lagi aku habiskan sisa uang yang ada didompet untuk beli oleh – oleh ala kadarnya.

Kapalpun berangkat…………………………………

TAMAT.
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Part 4

Malam sudah semakin larut dan waktu hampir mendekati pergantian tahun. Kami pun telah bersiap untuk menyaksikan kegemerlapan Kembang Api pergantian tahun dengan menaiki MRT dari Station Paya Lebar ke Station City Hall.

Jalan raya kelihatan ramai dengan orang – orang yang sibuk hilir mudik untuk  merayakan pergantian tahun. Waktu kami keluar dari pintu penginapan, di area sekitar juga sudah ada beberapa sekelompok orang yang merayakan pergantian tahun. Padahal belum waktunya.

Dengan jalan tergesa – gesa kamipun berjalan menuju ke Station MRT Paya Lebar. Seperti biasa di Station MRT sudah banyak penumpang yang lagi menunggu MRT. Mungkin mereka tujuannya sama seperti kami untuk menyaksikan Kembang Api pergantian tahun di pusat kota Singapore.

Semakin liar lah imajinasiku tentang Kembang Api Tahun Baru Di Negeri Seberang ini. Rasa penasaran yang semakin kuat sehingga membuat hati ini gelisah. Aku mencoba untuk mem-flashback ingatanku tentang malam pergantian tahun yang telah berlalu sebelumnya. Biasanya aku hanya bisa menyaksikan Kembang Api Negeri Seberang dari atas bukit di tempat tinggalku di Batam.

Ditempatku memang kelihatan cukup jelas Kembang Api pergantian tahun di Negeri Seberang. Tapi kelihatan sangat kecil, walaupun begitu keindahan dan kemeriahaan Kembang Api itu sangat elok dilihat mata.

Dengan latar belakang langit yang berwarna hitam dan dihiasi kegemerlapan Kembang Api begitu sangat indah. Sehingga membuatku bertekad dalam hati bahwa suatu hari nanti aku akan berada disana dan menyaksikan Kembang Api itu dari dekat. 

Dan di malam pergantian tahun ini, aku sudah berada di Negeri Seberang. Sebentar lagi hanya tinggal hitungan beberapa menit kedepan aku akan menyaksikannya.

Wow, di Station MRT City Hall ternyata sudah padat dengan penumpang yang hilir mudik turun dari MRT menuju ke pintu keluar Station MRT City Hall. Dengan sesak dan padat dalam keramaian, kami berdua mencoba untuk mengikuti arus. Terlihat olehku, ada  beberapa Polisi yang sedang berjaga – jaga di Station MRT untuk mentertibkan arus penumpang.

Di koridor jalan raya banyak di padati dengan orang – orang pejalan kaki. Aku melihat jam ditangan kiriku, pukul sudah menunjukkan 11:40 waktu Singapore. Berarti tinggal 20 menit lagi pertunjukkan Kembang Api-nya.

Polisi setempat dengan sibuknya mengatur lalu lintas dijalan raya. Sebab para pejalan kaki yang mau menyeberang ke lapangan tengah kota begitu ramai sama dengan kendaraan  dijalan raya.

Akhirnya, kami pun sudah berkumpul dengan kerumuanan orang – orang yang sedang menunggu pertunjukkan Kembang Api pergantian tahun. Aku melihat sekitar, banyak segerompolan anak muda dan keluarga yang ingin menyaksikan moment ini. Banyak juga  orang Indonesia disini.

Detik – detik pergantian tahun pun akan aku saksikan dengan ledakan Kembang Api yang berwarna warni di langit yang hitam.

Lampu sorot sudah dinyalakan dan diarahkan keatas langit. Itu tandanya, tinggal hitungan detik lagi pergantian tahun akan dimulai. Orang – orang sudah pada heboh dengan kebisingan sorak – sorai mereka untuk menyambut Kembang Api dinyalakan.

Hatiku semakin deg – degan dan merinding mendengarkan suara hiruk – pikuk pengunjung. Hitungan detikpun dilakukan bersama – sama “5… 4… 3… 2… 1…”. Ledakan demi ledakanpun sudah terdengar dan langit yang berwarna hitam menjadi berwarna warni dihiasi dengan kegemerlapan Kembang Api.

Begitu indah sekali dan aku hanya bisa terdiam terpaku menyaksikan Kembang Api itu  menari - nari indah diangkasa. Sudah sekian lama aku bermimpi dan menantikan moment ini. Oh Tuhan, terima kasih KAU telah mewujudkan mimpiku.

Rasa didalam hati tidak bisa diungkapkan lagi. Gembira, bahagia, terharu dan sedih semua bercampur menjadi satu. Aku harus bangga pada diriku sendiri karena sudah berani mewujudkan salah satu mimpi dalam hidupku.

Suara tepuk tangan dan gemuruh pengunjung menjadikan suasana meriah, apalagi acara ledakan Kembang Api di angkasa semakin memuncak. Dan aku hanya menikmati pertunjukkan Kembang Api ini tanpa respon yang berlebih.

Aku sekarang tahu bagaimana rasanya kalo seseorang yang sudah mewujudkan mimpinya menjadi nyata ?!. Ya, Begitu sangat indah dan memorable. Aku tidak mau merasakan perasaan ini cuma sekali aja tapi bisa berkali – kali dalam hidupku. Amin……………..

Memang mewujudkan mimpi itu tidak mudah. Butuh keberanian dan keyakinaan  yang besarlah untuk mewujudkannya. 

Pengalaman yang telah aku lewati mulai dari kemarin dan sampai malam ini di Negeri Seberang adalah penutupan akhir tahun yang sangat menakjubkan. Dan mulai detik ini kami sudah memasuki tahun baru, harapanku untuk tahun 2011 semoga menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dan bisa mewujudkan beberapa mimpi lagi untuk menjadi nyata. Amin…….

Setelah Kembang Api sudah selesai semua di luncurkan. Kamipun pulang ke penginapan dengan menaiki MRT. Khusus buat tahun baru MRT beroperasi sampai jam 01:30 dini hari.

Keadaan jalan masih ramai dengan arus pengunjung yang pulang. Karena daerah penginapanku adalah tempat remang – remang aka belang – belang, jadi waktu mau sampai dipenginapan banyak terdapat bau alkohol yang berhamburan diudara. Ternyata, lantai jalan koridor pas dibawah penginapanku sudah basah dengan air yang berbau alkohol.

Aku tidak tahu pasti apa yang mereka lakukan sebelumnya. Ya, aku dapat memakluminya, inilah pola hidup di Negeri Seberang yang berbeda budaya dengan Negara kita. 
   
Setelah sampai dipenginapan aku langsung tidur, sedangkan temanku belum. Karena masih mencari informasi tentang Kuala Lumpur. Soalnya, besok kami akan kesana dengan menggunakan Bus.

Kami berdua memang belum pernah ke Kuala Lumpur, apalagi kami berangkat dari Singapore. Rencananya, balik ke Batam nanti dari Malaysia sehingga tidak singgah lagi ke Singapore.

Aku membayangkan perjalanan ini akan menjadi mengesankan. Ibarat pepatah “Sekali mendayung, dua, tiga pulau terlampaui”. Hehheheheheeee………

Tugasku sudah selesai untuk perjalanan di Singapore dan besok tugas temanku yang megatur perjalanan ke Malaysia. Aku cuma mengikuti dia, walaupun dia juga tidak tahu pasti dimana tempat – tempat objek wisata Malaysia.

Singapore, 01 Januari 2011

Hoammm, rasa ngantuk masih melekat di alam bawah sadarku. Hari ini aku harus bangun pagi lagi karena perjalanan harus dilanjutkan. Seperti biasa,  tidurku dibangunkan oleh temanku. Setelah bangun aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badan.

Backpacker – backpacker dari belahan dunia yang lain belum bangun. Cuma kami berdua aja yang sudah bangun dan bersiap – siap untuk meninggalkan kamar ini.

Dipenginapan kami mendapatkan Breakfast, berupa roti dan buah yang tersedia. Pagi ini aku hanya makan buah apel satu biji dan temanku juga. Setelah sudah bertanya dan pamitan sama petugas penginapan, kami siap melanjutkan perjalanan ini.

Dengan jalan yang terburu – buru, kami langsung bergegas ke Halte Bus Joo Chiat Road. Yup, sodara – sodara aku menyeret - nyeret koper dan menjinjing tas ransel lagi. Jarak Halte Bus dari penginapan kami cukup jauh, sehingga kakiku terasa lelah. 

Aku berjalan agak terpincang – pincang karena kaki kiriku sudah merasa kesakitan. Bayangkan saja, kami 2 hari di Negeri Seberang ini berjalan dengan nonstop dari pagi sampai malam.

Kami harus ke Golden Mile Complex untuk beli tiket ke Malaysia. Karena di Halte Bus Golden Mile Complex adalah tempat transitnya Bus antara Negara Singapore dan Malaysia.

Berarti, sebentar lagi aku akan meninggalkan Negeri Seberang ini dan singgah ke Negeri Seberang satunya lagi. Wow, betapa indahnya perjalanan ini.

Setelah sampai di Halte Bus Joo Chiat Road kami langsung bertanya kepada masyarakat sekitar yang bersuku bangsa Melayu. Mereka dengan antusias dan ramah kepada kami menunjukkan di Halte Bus mana kami harus berhenti untuk sampai ke Golden Mile Complex.

Kita sempat sudah masuk dan duduk didalam Bus dan temanku berusaha bertanya ke Supir Bus kemana kami harus turun kalo tujuan kami ke Golden Mile Complex. Lucunya, supir Bus tersebut bingung dan tidak memberikan solusi ke kami harus berhenti dimana untuk sampai di Golden Mile Complex.

Apakah salah temanku yang bahasa inggrisnya belepotan sehingga dia tidak mengerti kami mau kemana ?! Atau, supir Bus tersebut tidak tahu dimana daerah Golden Mile Compelx itu.

Seharusnya supir itu bisa memberikan solusi ke kami dimana tempat pemberhentian Halte Bus yang terdekat dengan Golden Mile Complex. Memang tempat itu tidak termasuk dalam jalur Bus ini. Tapi kita bisa sampai ketempat itu dengan turun di Halte Bus yang terdekat.

Alasan supir Bus itu, katanya di tidak melewati kawasan itu. Sampe – sampe dia menunjukkan ke temanku jalur Halte Bus tempat pemberhentian yang dia lalui.

Lalu kami keluar lagi dari Bus, padahal sudah input kartu untuk masuk Bus. Ya sudahlah, apa boleh buat dari pada kami tersesat !!!. 

Ternyata setelah temanku bertanya lagi sama orang sekitar, nomor Bus yang kami naiki itu sudah benar tapi kami harus berjalan beberapa Blok lagi untuk sampai di Golden Mile Complex dari pemberhentian Halte Bus jalur Bus tersebut.

Yup, kami menaiki lagi bus yang lain dengan nomor yang sama. Disini menunggu Bus tidak perlu berlama – lama kayak ditempatku. Cukup dengan waktu kurang lebih hitungan beberapa menit Bus berikutnya sudah datang.

Aku dan temanku pun masuk ke Bus tersebut. Temanku sempat bertanya lagi sama penumpang yang ada di Bus untuk memastikan lagi tempat pemberhentian Halte Bus kami nanti.

Dengan ramahnya dia menyambut pertannyaan temanku. Kami harus turun di Halte Bus Crawford. Dari Halte tersebut, jalan beberapa blok dari perumahan flat maka akan bertemu dengan Golden Mile Complex.

Akhirnya kami sampai juga di Golden Mile Complex, kami lagsung bergegas ke loket pembelian tiket ke Kuala Lumpur. Agen penjualan tiket yang pertama kami jumpai cukup mahal memberikan tarif Bus ke Kuala Lumpur yaitu SDG $60.  Tapi harganya sesuai dengan fasilitas yang kita dapat.

Jadi didalam Bus kita dapat kursi yang super nyaman dengan porsi kursi yang masing - masing setiap orang. Jarak antara kursi satu dengan yang lain cukup leluasa. Tapi bukan fasilitas ini yang kami cari. Namanya juga Backpackers, jadi kami harus mencari harga yang termurah. Hehehehehheeee…………

Selang beberapa kios, kami menemukan lagi agen penjualan tiket ke Kuala Lumpur. Kalo yang ini kami tidak salah lagi. Harganya cukup murah dari yang pertama, setiap orang dikenakan biaya SGD $30. Inilah yang kami cari.

Fasilitas yang kami dapat juga lumayan bagus. Kami cukup beruntung karena tiba disana jam 09:10 waktu Singapore. Sedangkan Bus akan berangkat 09:30 dan tiketpun tinggal 3 kursi yang kosong. 

Syukur “Alhamdulilah” ternyata Tuhan benar – benar merestui perjalanan kami ke Kuala Lumpur. Dan beruntungnya lagi Bus sudah stand by di Halte. Jadi seolah kami datang, beli tiket dan langsung masuk kedalam Bus untuk meluncur ke Kuala Lumpur.

Setelah masuk ke dalam Bus, tiket nomor kursiku ternyata double alias bentrok dengan penumpang yang lain. Bergegaslah aku sama bapak – bapak yang bentrok nomor kursi sama aku ke agen penjualan tersebut.

Selidik punya selidik, ternyata tiket Bus yang aku punya benar dan bapak itu yang salah. Dilihat Destination –nya, aku sesuai ke Kuala Lumpur sedangkan Bapak itu berbeda. Jadi aku langsung bergegas masuk kedalam Bus lagi.

Bus ini cukup nyaman. Ruangannya Full AC dan tempat duduknya cukup untuk menghelakan badan dan kaki. Tapi ada yang kurang, tempat toiletnya tidak ada. :-(

Petugas penjualan tiket berkali – kali masuk ke dalam Bus untuk mengecek penumpang sebelum memastikan berangkat ke Kuala Lumpur. Waktu keberangkatannya jadi tertunda 30 menit. Jadi kami berangkat dari Halte Bus Golden Mile Complex jam sepuluh kurang sedikit untuk mempaskan jarum jam ke angka sepuluh pagi.

Buspun mulai berangkat……….

BERSAMBUNG…………..
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Part 3
Singapore, 31 Desember 2010

Badan ini masih tidak mau beranjak pindah dari tempat tidur. Dan rasa lelah maupun letih yang masih menghampiri ditubuhku belum hilang. Ingin sekali berbaring lebih lama diatas tempat tidur yang empuk ini. Celakanya, temanku sudah membangunkan tidurku tanpa peduli betapa nyenyaknya lelapan tadi malam.

Dengan separuh sadar dan mencoba untuk menyatukan jiwa – jiwaku yang sebagian masih di alam mimpi. Aku berusaha untuk bangun dan mandi karena perjalanan kami hari ini cukup seru dan mengasyikkan.

Daftar yang sudah aku buat untuk hari ini adalah dari pagi sampai sore kami pergi ke UNIVERSAL STUDIO SINGAPORE dan malamnya melihat Kembang Api di City Hall.

“Oh Tuhan, apakah mimpi ini akan menjadi nyata ?” Tak pernahku bayangkan perasaan ini nanti, saat melihat kembang api pergantian tahun baru di Negeri Seberang.  Setiap tahun aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan di tempat kelahiranku yaitu Batam.

Memang sungguh bahagia sekali apabila kita bisa mewujudkan mimpi. Dan nanti malam aku akan merasakan kebahagian itu dengan melihat gemerlapnya Kembang Api di Negeri Seberang.

Kami sudah bersiap untuk melakukan perjalanan lagi. Tapi seperti biasa, kami harus mengisi perut dengan makanan sehingga tidak cepat merasa kelelahan saat diperjalanan nanti.

Aku dan temanku pesan nasi lemak. Begitu nasi lemak sudah diatas meja dan didepan mata, dengan lahapnya aku memakan sarapan pagi plus makan siang. Biar irit jadi kami gabungkan antara sarapan pagi dan makan siang.

Setelah perut sudah terisi dengan baik maka kami langsung meluncur ke Station Paya Lebar. Disetiap Station MRT Singapore selalu banyak penumpang dari menit ke menit. Hilir mudik penumpang yang berjalan agak cepat membuat kami harus menyesuaikan jalan kami.

Untuk ke Pulau Sentosa dari Station MRT Paya Lebar kita harus ke Station MRT Outram Park, dari situ kita mengambil jalur ungu ke Harbour Front dan baru ke pulau Sentosa.

Ke pulau Sentosa kita harus naik Monorail Express dengan harga SGD $3 dari Harbour Front. Kami tiba jam 10 pagi ke tempat pembelian tiket Monorail Express dan antrian ke pulau Sentosa cukup sepi.

Selang beberapa menit Monorail Express pun datang dan mengangkut kami ke pulau itu. Setelah sampai di Station Monorailnya, ternyata pengunjung sudah rame memadati pulau Sentosa.

Yup, akhirnya kami sampai juga didepan pintu gerbang UNIVERSAL STUDIO SINGAPORE. Diluar perkarangannya aja sudah rame dan seperti biasa pengunjung akan berfoto ria dengan gaya narsis ala lebay untuk mengabdikan moment ini.

Mereka banyak berfoto dikawasan Replika Bola Dunia dengan tulisan UNIVERSAL STUDIO di depan pintu masuk.

Temanku sibuk untuk berpose ria dan aku sebagai photografernya. Ibarat Model yang lagi pemotretan dikawasan tersebut, tanpa malu – malu dia bergaya dengan hyperaktifnya dan membuat aku sedikit pusing dan kerepotan mengambil fotonya.

Di Box penjualan tiket terpampang sebuah text berjalan elektronik dan mengabarkan bahwa Tiket SOLD OUT untuk hari ini. Betapa hancur dan putus asanya kami melihat text tersebut. Rasa sesal dan sakit hati pun menghampiri.

“Ya, percuma aja kita datang pagi – pagi kesini ternyata tiket sudah habis terjual !” aku bergumam kepada temanku. Padahal sebelum hari H kami sudah mencurahkan isi hati dan imajinasi kami yang liar akan wahana ini.

Tapi tak apalah, mungkin belum saatnya kami masuk ke wahana ini. Rasa putus asa dan pasrah pun makin kuat.

Temanku mencoba memberanikan diri ke Box penjualan tiket untuk menanyakan hal tersebut. Kami berharap masih ada tiket untuk masuk.

Rasa deg-degan dan takut pun mengiringi langkah kami menuju ke tempat Box penjualan tiket. Dan temanku dengan nada suara yang gugup bertanya kepada petugas penjualan tiket apakah tiket masih tersedia buat kami.

Jantung ini rasanya ingin copot dan kami harus menerima dengan ikhlas kabar apa yang akan dilontarkan oleh petugas penjual tiket itu.

Ternyata sodara – sodara tiket itu MASIH ADA ! Kegiranganlah hati kami mendengar kabar itu, tanpa basa – basi kami langsung mengeluarkan uang SGD $ 66 dari dompet untuk membeli tiket.

“Alhamdulilah” ucapan syukur itu pun spontan terucap dari mulutku. Rasa bahagia ini membuat kita ceria dan semangat lagi. Tapi kenapa mereka menuliskan SOLD OUT untuk penjualan tiket hari ini ?!. Ya, sudahlah tidak usah dibahas panjang lebar lagi karena tiket juga sudah ditangan.

Dengan langkah yang riang dan gembira kami pun masuk ke kawasan UNIVERSAL STUDIO SINGAPORE.

Wow, betapa tercengangnya aku melihat arsitektur dan wahana yang akan kami jelajahi nanti. Aku mulai mengkhayal, seandainya di Negaraku yang memiliki beribu – ribu pulau dan cuma satu pulau aja dibuat tempat wahana yang bestandar international seperti ini. Pasti banyak pengunjung Lokal, Interlokal dan Internasional yang berkunjung ke Negara ku.

Wahana UNIVERSAL STUDIO SINGAPORE di bagi beberapa tempat.

1. Hollywood

Dikawasan ini kita bisa melihat arsitektur bangunan ala Hollywood. Bangunannya banyak yang digunakan untuk menjual merchandise atau souvenir pernak – pernik UNIVERSAL STUDIO. Disini kita bisa berfoto ria sama Ikon tokoh kartun maupun film.

Yang kami jumpai dan sempat berfoto ria dengan Woody woodpecker versi cewek maupun cowok dan Kungfu Panda.


Disini juga ada pementasan musical rock n roll ala monster gitu. Sumpah, baru pertama kali aku melihat secara langsung pementasan musik yang gokil abissss……….. Panggungnya seru ada ledakan kembang api terus mereka juga seakan – akan keluar dari box elektronik yang ada gambar animasinya.

Penataan lampunya juga keren, tapi tetap aja aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan dan nyanyikan. Soalnya Bahasa Inggris semua mana tidak ada subtitle Indo lagi. :-(

Ternyata lagu No Body yang dilantunkan oleh Wonder Girls artis asal korea ini sangat popular loh di UNIVERSAL STUDIO. Mereka para monster juga membawakan lagu ini saat pertunjukkan.

2. Madagascar

Pada tahukan film animasi Madagascar ?!. Diwahana ini banyak terdapat patung maupun gambar tokoh – tokoh binatang dari film animasi tersebut. Lucu – lucu juga, terus disini ada wahana permainan komedi putar.

Aku sempat menaikinya tapi temanku tidak. Kata dia itu permainan anak – anak, tapi banyak juga orang dewasa yang menaikinya. Emang nich, orang dewasanya pada saat masa kecil kurang bahagia.

Tempat duduknya adalah gambar karikatur dari tokoh – tokoh film animasi tersebut. Aku memilih NELI “Nenek Lincah” yang di film animasi Madagascar dimana seorang nenek yang pintar berkarate.


Ada juga gedung atraksinya yang berbentuk kapal besar tapi belum dibuka masih coming soon.

3. Far Far Away

Tempat ini adalah Negeri Dongeng, arsitektur bangunannya berbentuk seperti kastil yang sering kita lihat gambarnya di buku cerita dongeng. Pertama datang ke wahana ini kami langsung bermain roller coasternya.

Oh iya, disetiap permainaan maupun atraksi yang mereka suguhkan kepada kita. Jangan harap kita bisa langsung masuk atau langsung bermain wahananya. Kita harus melewati antrian yang cukup panjang dan berbelok – belok.

Kecuali kalo kita punya kartu express Universal. Jadi Universal Studio memberikan kemudahan bagi pengunjung dengan jalur khusus alias kalo masuk ke wahana atau atraksi tidak perlu lagi capek – capek ngantri. Cukup kasih tunjuk kartunya ke petugas maka jalan khusus tanpa hambatan pun langsung tertuju ke pintu wahana atau atraksi.

Aku tidak tahu harus bayar berapa untuk mendapatkan kartu ekpress itu. Karena kami sifatnya merakyat maka mau tak mau harus mengantri cukup panjang bersama pengunjung – pengunjung lain yang datang dari belahan bumi lainnya.


Atraksi yang paling seru disini adalah nonton film animasi SHREK 4D. Gila chuy !!! 4D !! Sedangkan 3D aja aku belum pernah nonton dibioskop !.

Seperti biasa, kita harus ngantri dulu untuk memasuki wahana atraksi ini. Untuk yang sekian kalinya aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan…… Pertama kita diajak keruangan yang terdapat 3 box yang diikat diatas dan setiap box ada babi yang dikurung didalamnya.

Babi – babi itu berupa animasi kok bukan betul – betulan. Jadi cuma gambar mata mereka aja yang bergerak – gerak didalam box. Dan bergoyang – goyang seperti asli seakan mereka didalam box tersebut.

Setelah pertunjukkan itu kita dibawa kedalam ruangan bioskop untuk menonton film animasi SHREK 4D. Sebelum masuk kita sudah dikasih kacamata 3D. Pengalaman yang paling seru banget menonton film animasi ini. Seolah olah mereka keluar dari layar dan berada persis didepan kita.

Disini kursi kita bisa bergoyang – goyang dan bisa keluar air disesuaikan dengan isi ceritanya. Jadi, ada satu adegan si Donkey itu bersin terus kita semua kena muncratan bersinnya. Jorok banget ya ?!. Hehheheheheheheee…………….

Waktu sore hari sempat ada putri Fiona dan Shrek didepan kastilnya tapi kami tidak sempat berfoto ria karena keburu waktunya habis.

4. The Lost World

Disini agak lebih gokil lagi karena banyak wahana yang mengadu nyali. Tidak seberapa parah dech tapi lumayanlah. Yang kami masuk adalah wahana :

4.1  Water World

Didalam wahana ini kita akan menyaksikan pertunjukkan Live Action. Terkesima banget aku selama menonton atraksi ini. Bayangkan aja, ada adegan tembak menembak + ledakan kecil – kecilan dan efeknya seperti asli walaupun dibaluti dengan drama queen dalam ceritanya.

Para aktornya sedikit jahil juga sama penontonnya, penonton yang paling depan di semprot dan disiram pake air. Tempat paling depan sich memang sengaja disediakan untuk basah – basahan. Untung aja kami duduk ditempat yang kering dan hanya menyaksikan dan menertawakan penontonnya yang diguyur air oleh para aktornya.




Adegan yang paling klimaks adalah ada sebuah replika pesawat helikopter kecil yang meluncur ke arena pertunjukan tersebut. Amazing, fantastis dan bombastis.

4.2  Canopy Flyer

Wahana ini seperti roller coaster tapi kita duduk seperti naik ayunan dan diatas tempat duduk kita sudah ada jalurnya seperti roller coaster. Lumayan seru juga sich naik ini walaupun harus mengantri berbelok – belok dan panjang.

4.3  Jurassic Park Rapids Adventure

Sangat disayangkan, wahana ini tidak sempat kami coba karena lagi ada kerusakan. Padahal, kami sudah berada diantrian terdepan. Banyak juga para antrian yang kecewa, petugasnya juga tidak bisa menjamin kalo perbaikan kerusakannya dalam waktu lama atau sebentar.

Jadi untuk semua antrian harus bubar. Hiks…….
Wahana ini seperti arum jeram, jadi kita naik boat secara melingkar dan masuk kedalam terowongan. Di dalam terowongan nanti ada Dinosaurusnya gitu.

Nggak tahu kapan lagi kami bisa kembali kesini dan merasakan wahana ini.

5. Ancient Egypt

Wow, yang paling menyeramkan adalah wahana ini. Aku dan temanku sebelumnya belum tahu wahana apa yang akan disuguhkan buat kami. Untuk keamanan dan kenyamanan, barang berupa tas dan camera di titip di loker.


Lokernya canggih chuy !!! Dengan menggunakan komputerisasi loker akan terbuka dan terkunci tapi hanya 20 menit aja gratis. Kelebihan waktu kita bayar sendiri.

Kamipun mulai mengantri dari kerumunan pengunjung. Gila chuy !!! ngantrinya panjang banget sampai 2 lantai karena kita naik permainan wahana ini dilantai 2.

Ternyata sodara – sodara !!! Kita menaiki roller coaster, tapi ini bukan sembarang roller coaster. Wahana roller coaster ini dipenuhi patung – patung mumi. Kalo patung aja sich nggak masalah tapi……

Kecepatan laju roller coasternya itu chuy !!! Membuat aku berteriak sekencang – kencangnya “AAAAaaaaaaaaaaaaaaaHHH………………………………..” Badan kita dijungkirbalikkan dengan kecepatan lumayan laju.

Lagian ini roller coaster bisa jalan mundur pulak. Didalam wahana keadaannya gelap dan banyak hantu berupa animasi yang bergentayangan.

Disini ada kamera tersembunyi loh……… Jadi waktu ekspresi kita yang lagi teriak karena ketakutan maka kamera ini secara diam – diam mengambil foto kita. Tapi fotonya dijual dengan harga SGD $18.

Sumpah, setelah bermain wahana ini perutku terasa mual dan kepala menjadi pusing. Tapi sangat menyenangkan dan berkesan. :-)

6. Sci Fi City

Wahana ini adalah tentang Science Fiksi dan robot gitu. Tapi masih belum dilaunching, ada juga arena roller coasternya juga tapi masih percobaan. Mesinnya jalan terus tapi yang duduk sebagai penumpang adalah boneka.

So, jadi tidak bisa banyak yang bisa aku ceritakan diwahana ini.

7. New York

Wahana ini juga seru. Berasa di New York kita dengan bangunan gedung berarsitektur ala New York. Disini juga kita bisa berfoto ria sama model cuantik Merlyn Monroe KW1. Dan sich centil dan seksi Betty Boop.




Ada pertunjukkan Bridge Dance juga di tepi jalan sehingga suasana di wahana New York menjadi hidup dan ramai. Setelah mereka selesai mempertunjukkan gerakan dance yang enerjik. Mereka mengajak beberapa penonton untuk melakukan Bridge Dance ala gerakan Bridge Dance diri mereka sendiri.

Dan penonton yang terpilih adalah anak – anak kecil. Salut sama anak – anak ini karena mereka dengan penuh percaya diri berlenggak lenggok memperlihatkan kemampuan dance mereka.

Yang membuat aku salutnya lagi. Banyak loh….. anak Indonesia yang menunjuk diri untuk kedepan. Mungkin mereka terinspirasi oleh Brandon IMB. Walaupun anak – anak itu gayanya awur – awuran tapi tak apa yang penting mereka sudah berani untuk maju kedepan.

Thumb up…….

Wahana yang membuat aku terkesan adalah "Lights, Camera, Action ! Hosted by Steven Spielberg". Semacam rumah produksi Om Steven Spielberg gitu.

Hostnya langsung dibawakan oleh Steven Spielberg menggunakan Video Rekaman. Dan disini sungguh dasyat effect yang mereka gunakan untuk membuat cuaca buruk seperti angin, hujan dan badai.

Ada workshopnya juga, kita akan memasuki suatu ruangan terus didalam ruangan tersebut kita berada di kabin bengkel kapal di pelantaran ala bangunan New York. Nanti kita menonton secara langsung effect cuaca yang mereka buat. Sumpah seperti beneran, ada efek hujan, angin puting beliung dan keadaan ruangan yang porak – poranda akibat cuaca buruk.

Ada effect ledakan listrik dan property yang tumbang juga. Dan terakhir kita disuguhkan dengan masuknya badan kapal tangker bagian depan  ke arena tersebut.

AMAZING…… !!!

Kueren Buanget !!!

Setelah sudah berkeliling semua wahana dan berfoto ria. Kamipun pulang karena sudah jam tujuh malam dan itu artinya UNIVERSAL STUDIO juga sudah ditutup.

Perjalanan pulang dari station sentosa ke Harbour front cukup padat tapi arus sebaliknya Sangat padat. Karena malam ini bertepatan malam pergantian tahun dan ada acara party juga di pantai sentosa.

Aku dan temanku sudah dalam keadaan lecek, dekil dan kumel karena seharian berjalan dan bermain di UNIVERSAL STUDIO. Rasa letih kaki ini semakin menjadi – jadi sebab sedikit sekali aku beristirahat.

Kami memutuskan dulu untuk pulang ke penginapan untuk membersihkan badan dan selang beberapa jam kemudian kami menuju ke City Hall untuk melihat Kembang Api pergantian tahun di Negeri Seberang ini.

BERSAMBUNG…………..
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Selamat datang,

Saya hanyalah manusia biasa dan blog ini adalah sepenggalan kisah tentang perjalanan hidup saya yang terekam dalam tulisan.

Salam hangat,

Chai Loekman

Follow Me

  • twitter
  • youtube
  • instagram

Labels

Apartement buku celoteh Film Hostel Hotel Interview jalan - jalan kuliner lomba musik Puisi review tips tukang poto

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (9)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
  • ►  2021 (10)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  December 2020 (3)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (7)
    • ►  August 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (20)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (2)
    • ►  January 2018 (2)
  • ►  2017 (22)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  October 2017 (2)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
    • ►  June 2017 (4)
    • ►  May 2017 (3)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (53)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (7)
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  July 2016 (4)
    • ►  June 2016 (5)
    • ►  May 2016 (6)
    • ►  April 2016 (7)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (7)
    • ►  January 2016 (5)
  • ►  2015 (28)
    • ►  December 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  October 2015 (2)
    • ►  September 2015 (3)
    • ►  August 2015 (2)
    • ►  July 2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  September 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  July 2014 (3)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  May 2014 (3)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (3)
  • ►  2013 (66)
    • ►  December 2013 (6)
    • ►  November 2013 (4)
    • ►  October 2013 (3)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (4)
    • ►  July 2013 (5)
    • ►  June 2013 (5)
    • ►  May 2013 (5)
    • ►  April 2013 (7)
    • ►  March 2013 (7)
    • ►  February 2013 (7)
    • ►  January 2013 (9)
  • ►  2012 (58)
    • ►  December 2012 (5)
    • ►  November 2012 (5)
    • ►  October 2012 (5)
    • ►  September 2012 (5)
    • ►  August 2012 (2)
    • ►  July 2012 (7)
    • ►  June 2012 (8)
    • ►  May 2012 (6)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  February 2012 (5)
    • ►  January 2012 (9)
  • ▼  2011 (52)
    • ►  December 2011 (3)
    • ►  November 2011 (5)
    • ►  October 2011 (3)
    • ►  September 2011 (7)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (4)
    • ►  June 2011 (7)
    • ►  May 2011 (3)
    • ►  April 2011 (5)
    • ▼  March 2011 (11)
      • Jajanan Pasar
      • Sabtu Ceria
      • Jalan - Jalan Lagi...
      • Jalan - Jalan Lagi...
      • Perjalanan Ke Negeri Seberang (Part 5)
      • Perjalanan Ke Negeri Seberang (Part 4)
      • Perjalanan Ke Negeri Seberang (Part 3)
      • Perjalanan Ke Negeri Seberang (Part 2)
      • Perjalanan Ke Negeri Seberang (Part 1)
      • Kuliah Lagi...
      • Halaman Pertama

Followers

Total Pageviews

Most Popular

  • Liburan ke Lagoi ala Rakyat Jelata
    Jamaah Oooooiiiii Jamaah… *dilempar jumrah berjamaah* Siapa sih yang nggak suka dengan liburan murah dengan budget minim tapi bisa mel...
  • Liburan Koper ala Ransel ke Pulau Bintan
    Liburan yang paling menyenangkan menurut gue adalah… liburan ala ransel tapi dapat fasilitas ala koper. :-P  Pada ngerti nggak maksu...
  • Hari Untuk Amanda (2010)
    Kegalauan hati Amanda (Fanny Fabriana) dalam menentukan pilihan hatinya pada saat mau menikah 10 hari lagi sangat manis sekali untu...
  • Nyanyian Terakhir Sang Idola
    Wahai... Pemilik nyawaku Betapa lemah diriku ini Berat ujian dariMu Kupasrahkan semua padaMu "Muhasabah Cinta" ~ Iqbal Rois K...
  • Belajar Moto
    Gue sekarang lagi tertarik dengan dunia fotography. Maklum, yang dulunya suka poto-poto narsis bin najis ala lebay bin jijay. Sekarang lebih...

Community

Community
Member of Blogger Kepri

Created with by BeautyTemplates