CAPCHAI

Pages

  • About Me
  • FRIEND'S
  • Contact
Saya tidak pernah tahu dan belum pernah dengar sama sekali tentang sebuah kota yang bernama Pagaralam. Jika ada yang menyebutkan nama kota tersebut terlalu asing terdengar ditelinga saya. Dan nama Kota Pagaralam baru saya ketahui beberapa minggu yang lalu ketika saya mengetik digoogle "Tempat wisata di Sumatra Selatan". Muncul lah kota Pagaralam sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi di Provinsi Sumatra Selatan.

Melihat poto hamparan kebun teh digoogle membuat saya jatuh hati untuk berkunjung kesana. Kebetulan saya mau liburan ke kota Palembang, jadi sekalian aja untuk mampir kesana. Ternyata lumayan jauh jarak antara Kota Palembang dan Kota Pagaralam. Kalo kita menaiki mobil (travel) lama perjalanan kurang lebih delapan jam. 

Saya punya saudara di Palembang dan saya bilang ke saudara saya kalo saya mau berkunjung ke Pagaralam bersama teman saya dari Batam. Kami berdua belum pernah kesana dan tidak punya relasi atau teman disana. Pokoknya, saya hanya dapat info Pagaralam dari internet dan beberapa teman saya yang berasal dari Palembang.

Yang saya tahu dari internet untuk menuju ke Pagaralam adalah kita bisa menggunakan Kereta Api, Bus dan Mobil (travel) dari Palembang. Kalo naik kereta api kita turun di stasiun Lahat dan dilanjutkan lagi naik Bus atau Mobil dari Lahat ke Pagaralam yang lama perjalanannya kurang lebih dua jam. Sedangkan naik Bus kita bisa langsung dari Palembang ke Pagaralam yang lama perjalanannya kurang lebih delapan jam. Nah, kalo naik Mobil (travel) lama perjalanannya kurang lebih delapan jam sama seperti naik Bus. Tapi dengan mobil (travel) kita bisa minta diturunkan didepan rumah atau penginapan.

Saudara saya pun heran dengan saya, setelah mendengarkan rencana saya yang mau ke Pagaralam tanpa kenalan disana. Bisa dibilang modal nekat... Rencananya, kalo teman saya tidak jadi ikut saya akan berangkat sendirian kesana. Jujur yah, saya dan teman saya belum tahu mau menginap dimana setelah di Pagaralam nanti. Karena kami pikir yah udah lah nyari disana saja penginapannya. Masalah transportasi kami nanti tinggal sewa motor sama warga lokal setempat dan bertanya sama warga sekitar menuju tempat wisata alamnya. 

Yah, sesederhana dan se-naif itu pikiran saya...
 
Padahal, saya tidak pernah tahu atau membayangkan sama sekali kota Pagaralam itu seperti apa. Pokoknya sampai disana aja sudah bersyukur, apakah saya berhasil atau tidak melihat kebun teh dan air terjun itu urusan belakangan.

Kebetulan saudara saya di Palembang punya teman orang Lahat. Dan temannya itu mau pulang kampung ke Lahat dan saudara saya ikut ke Pagaralam untuk menemani saya. Jadi rencananya kami dari Kota Palembang ke Lahat tempat teman saudara saya. Nanti dari Lahat baru kita ke Pagaralam naik mobilnya. Kira-kira lama perjalanan dari Lahat ke Pagaralam dua jam. 

Kami berangkat berempat menaiki mobil (travel) jam tujuh malam dari Palembang ke Lahat. Didalam mobil bukan kami saja penumpangnya tapi ada dua orang lagi penumpang tambahan.

Saya baru sadar, ternyata Indonesia itu luas banget. Biasanya saya hanya berkunjung dari pulau satu ke pulau lain. Itupun palingan satu atau dua jam kita sudah selesai menyelusuri pulaunya dari ujung ke ujung. Dan ini baru pertama kalinya saya menjejaki Provinsi Sumatra Selatan dengan menempuh perjalanan darat kurang lebih delapan jam dari Palembang ke Lahat. 

Duh, badan berasa pegal-pegal banget walaupun cuma duduk didalam mobil. Dan tahu nggak sih ?! Jalur lintas sumatra itu cocok banget buat uji nyali, nggak usah lagi tuh main roller coaster atau permainan apalah-apalah yang bisa memacu adrenalin. Iya, kamu cuma cukup duduk manis aja didalam mobil (travel). Serahkan nyawamu sama supirnya dan tancap gas.

Seram banget deh melintasi jalur lintas sumatra itu... 

Sudah jalannya gelap dan si supir harus punya keahlian khusus memotong atau menyalip mobil truck batu bara yang melintas. Jalannya cuma satu arah untuk pergi dan pulang, kebayang kan kalo kita harus memotong truck batu bara sedangkan didepan kita ada mobil yang melintas dengan laju dikegelapan malam. #wasalamdeh -____-"

Dari jam tujuh malam sampai jam setengah empat subuh baru kami sampai di Lahat. Disana udaranya sejuk dan segar banget, suasananya pun masih pedesaan banyak kebun kopi dan sawah. Airnya dingin dan segar, yang biasanya saya malas mandi pagi. Merasakan air yang dingin dan segar saya bela-belain mandi pagi karena saya sadar kalo di Batam tidak bakalan ada air yang seperti itu. :-)

Keluarga teman saudara saya itu menyambut kami dengan hangat. Padahal, kami orang asing tapi mereka menyambut tamu dengan ramah.

Rencananya kami mau melihat sunrise disawah karena saya mandinya kelamaan yah gagal deh. Lagian kan cuacanya lagi mendung juga... #Ngeles

Saya senang banget bisa melihat pemandangan gunung dan hamparan sawah seperti lukisan pemandangan waktu saya SD dulu...





Kami berangkat jam delapan pagi dari Lahat ke Pagaralam. Di Lahat Gunung Dempo sudah kelihatan. Yah, namanya gunung itu kan besar banget. Jadi dari jauh aja sudah kelihatan seperti dekat. Pas jalan mau kesana saya merasakan kok nggak sampe-sampe yah padahal kan gunungnya kelihatan jelas banget. :-p

Jalan ke Pagaralam sudah bagus, semuanya sudah teraspal. Jalurnya naik bukit yang terjal dan curam. Setelah kami sampai di Pagaralam, temannya saudara saya mengajak satu temannya lagi untuk meng-guide-kan kami di Pagaralam. Karena dia asli orang sana jadi tahu mana tempat-tempat wisata alamnya yang bagus. Dan yang pertama kali kami cari adalah sebuah penginapan.

Ekspektasi kami mau menginap di villa dekat kebun teh, biar besok pagi waktu membuka jendela pemandangannya sudah hamparan kebun teh plus sunrise... #perfecto #KhayalanTingkatTinggi

Realita-nya kami menginap tidak jauh dari kebun teh, pemandangannya tidak ada sih. Penginapannya cuma ditepi jalan. Karena harga Villa yang dikebun teh itu harganya mahal sedangkan kami mencari penginapan yang murah meriah. Heheheeheheeee....




Penginapannya seperti kost-kostan, tapi lumanyanlah... Harganya Rp.200.000/ kamar, terdapat 2 kasur, satu kamar, kamar mandi, tv dan dispenser. Udaranya disini tuh sejuk dan segar banget... Airnya dingin.



Ekspektasi nya kan kami mau menginap dibawah ini... :-p



Setelah mendapatkan penginapan kami bergegas ke Air Terjun Embun. Jalannya sudah diaspal dan mobil pun bisa masuk sampai dipintu gerbangnya. Biaya masuk ke Air Terjun Embun Rp.5000/orang, jalan dari gerbang sudah dibuat tangga jadi sangat mudah bagi pengunjung mau ke Air Terjunnya.

Tangga mau ke Air Terjun Embun

Air Terjun Embun / Curup Embun di Pagaralam, Sumatra Selatan

Air Terjun Embun / Curup Embun di Pagaralam, Sumatra Selatan



Airnya jernih, bersih dan segar... Sayang saya tidak sempat mandi disana karena saya mau ke Puncak Rimau. Nah, di Puncak Rimau ini kita bisa melihat hamparan kebun teh dikaki Gunung Dempo. Perkebunan tehnya luas banget, dari puncak kita melihat seperti lautan kebun teh.

Kebun Teh dikaki Gunung Dempo, Pagaralam - Sumatra Selatan

Kebun Teh dikaki Gunung Dempo, Pagaralam - Sumatra Selatan








Cuacanya lagi mendung dan berkabut, sehingga puncak gunung Dempo-nya tidak kelihatan. Tulisan Pagaralam diatas itu, disana ada musholla dan warung yang menjual makanan ringan atau oleh-oleh. Air diatas itu lebih dingin dari yang dibawah, mau wudhu aja terasa dingin banget. Jangankan airnya, lantai keramiknya pun terasa dingin juga. Pemandagan dari atas indah banget, kelihatan kota Pagaralam itu benar-benar dipagari oleh Alam. :-)

Sampai sore kami menghabiskan waktu di Puncak Rimau karena cuaca lagi hujan. Jalur dikebun teh ini jalannya berbelok-belok dan curam. Yang kita lihat pemandangannya kiri - kanan dan atas - bawah adalah kebun teh semua. Seperti melihat lautan kebun teh...

Oiya, waktu kami ke Air Terjun Embun atau Curup Embun ketemu sama bule backpacker dari Bogor. Dia long stay di Indonesia menjadi guru Bahasa Inggris disalah satu SMA di Bogor. Gile bener nih bule berani banget menjelajahi Indonesia sendirian. Sebelum ke Pagaralam dia dari Jambi baru ke Palembang. Namanya Max, akhirnya kami ajakin dia trip bareng ke Puncak Rimau. Tuh bule Bahasa Indonesia-nya lancar banget.

Malam harinya kami cuma bersilahturahmi ke rumah teman temannya saudara saya. Setelah itu cari makan malam dan pulang ke penginapan. Makan disana cukup murah, kita pesan  2 soto ayam dengan nasi dan lontong, 2 porsi sate ayam dengan lontong dan minum cuma kena Rp.54.000. Di Batam mah nggak dapat harga segitu untuk makan empat orang. :-D

Besok paginya kita masih berusaha untuk melihat sunrise dikebun teh... Yah, tapi itu cuma ekspektasi kami aja. Jam tujuh pagi aja masih dipenginapan leyeh-leyeh manja diatas kasur. Baru check out dari penginapan jam sembilan pagi. Heheheheheeee.

Kami main ke kebun teh ditangga seribu atau sekarang namanya tangga 2001...




    
Disana ada mainan motor-motoran yang harganya saya tanya Rp.30.000 / 15 menit, tapi pas ada orang setempat tanya Rp.25.000 / 15 Menit. Hhhhhhhhhmmmmm.... Kalo Max tanya kira-kira harganya jadi berapa yah ?!. Waktu kami satu mobil bersama Max, saudara saya tanya ke Max "Apakah ada pengalaman buruk waktu jalan sendirian ?". Max menjawab, tidak ada cuma harga jauh lebih mahal karena saya bule... -___________-" #telolet

Setelah dari kebun teh ditangga seribu atau tangga 2001 kami langsung ke Air Terjun Karang atau Curup Karang. Air terjunnya bagus banget masih alami dan airnya deras sekali. Untuk menuju ke Air Terjun Karang ini kita harus trekking ke dalam hutan, mobil cuma bisa parkir dijalan besarnya aja. Jalurnya lumayan menantang karena cuma setapak dan disebelah kita jurang. Kita mengikuti ketinggian Air Terjunnya untuk turun ke bawah. Waktu pergi nggak terasa capeknya karena jalannya turunan dan terjal, nah pas mau pulang kita harus mendaki ke atas. Jalurnya belum dibuat seperti Air Terjun Embun, cuma tangga kayu yang sudah lapuk dan akar pohon untuk kita pegangan.




Katanya ada sih Air Terjun yang bagus banget dan pernah dijadikan tempat syuting acara jalan-jalan disalah satu tv swasta. Tapi perjalanan kesananya 2 kali lebih berat dari Air Terjun Karang. Lama perjalanannya kurang lebih 2 jam, sedangkan ini cuma 30 menit aja sudah buat jantung saya berdetak cepat. Nama Air Terjun itu adalah Air Terjun Maung...

Di Pagaralam itu masih banyak loh Air Terjun yang belum terjamah oleh manusia... Coba aja kamu cari digoogle Air Terjun Di Pagaralam, pasti banyak nama Air Terjun yang keluar. Kata saudara saya, nggak apa-apa kita cuma main didua air terjun yang penting kita merasa puas dan menikmatinya. Jadi tidak mengejar seberapa banyak kita ke tempat air terjunnya. Malahan kalo seperti itu, kita tidak menikmati alamnya. Badan jadi pegal dan capek karena harus trekking yang perjalanan untuk ke Air Terjunnya cukup menantang. :-P 

Air Terjun Karang atau Curup Karang, Pagaralam - Sumatra Selatan


Air Terjun Karang atau Curup Karang, Pagaralam - Sumatra Selatan

Kami tidak terlalu lama berada di Air Terjun Karang, cuma rehat sebentar untuk melepas lelah. Karena jam tujuh malam nanti saya harus berangkat lagi naik mobil (travel) dari Lahat ke Kota Palembang dan besoknya terbang ke Kota Batam jam setengah sembilan pagi.

Nah, waktu pulang waktu terasa cepat daripada pergi kemaren. Kalo pulang saya berangkat jam tujuh malam dari Lahat sampai di Kota Palembangnya jam satu malam. Waktu pergi kemaren jalanan memang lagi macet sih, jadi kami banyak menghabiskan waktu diam ditempat.

Untuk harga pastinya naik Mobil (travel) dari Palembang ke Lahat atau sebaliknya saya tidak tahu pasti. Karena saudara saya tidak terlalu terbuka masalah harga, awalnya dia bilang perorang kena Rp. 175.000 karena kami berempat. Pas pulang tinggal bertiga saja didalam mobil, saya, teman saya dan saudara saya. Apakah itu hitungannya permobil dibagi rata atau emang perorang. Pulangnya saya bayar ke saudara saya Rp.200.000.

Saya menjadi traveling manja karena yang mengatur semua transportasi, penginapan dan makan saudara saya dan temannya. Saya dan teman saya dari Batam cuma mengikuti mereka aja. Maaf, postingan ini tidak terlalu membantu kalo kamu juga mau kesana. :-(

Dan saya jadi ketagihan untuk menelusuri Provinsi - Provinsi lain yang ada di Indonesia. :-)

Muka - Muka bahagia setelah melewati perjalanan yang cukup menantang. :-)

 


Share
Tweet
Pin
Share
9 comments
Saya hobi banget jalan-jalan ke pelosok atau tempat-tempat yang belum terjamah sama orang banyak. Suka was-was juga kalau lagi jalan sendiri naik motor. Dan untungnya saya memiliki beberapa teman yang se-hobi yaitu jalan-jalan juga. Walaupun kami suka rempong sendiri mau kemana pas akhir pekan digroup WA. Kadang dah janjian digroup WA jam segini untuk berkumpulnya, dan beberapa jam kemudian baru kami kumpul semua dari yang telah dijanjikan. #hadeuh

Ada salah satu teman saya yang memilki mobil dan kami sering nebeng kalau mau pergi ke tempat yang cukup jauh. Saya mah nggak kuat mengendarai motor jauh-jauh. Bokong dan pinggang suka sakit, belum lagi masuk angin. Dia juga suka menawarkan ke kami untuk nebeng bareng sama dia. Hehehehheheeee….

Pernah kita berkunjung ke vihara Pa – Auk Tawya yang berada di Pulau Rempang – Barelang. Dan mobil teman saya mogok, padahal lagi ditengah perjalanan mau masuk ke viharanya. Tempatnya masih sunyi, sepi dan sekelilingnya hutan. Jalan masuknya aja masih tanah belum diaspal. Untung waktu itu kami gunakan dua mobil. Saya dimobil teman saya yang satunya lagi.

Kami tunggu-tunggu dibawah vihara kok rombongan mobil teman saya ini belum muncul juga. Teman saya sudah curiga kalo mobil mereka pasti terjadi sesuatu. Kita juga kepikiran untuk balik lagi ke gerbang masuknya. Dan kita putar arah, tidak terlalu jauh kami menyelusuri jalan balik ketemu mobil mereka.

Ternyata mobil teman saya mogok dan mesin mobilnya tiba-tiba mati total. Kami juga panik, mana lagi ditengah hutan dan cuma rombongan kami aja yang lagi ada disana. Teman saya coba buka kap mobil depannya dan mesinnya berasap. Padahal kata dia, mobilnya baru diservis beberapa hari yang lalu.

Kami dinginkan dulu mesinnya pakai air untuk beberapa menit. Dan dicoba starter mobilnya belum juga bisa hidup kembali. Yang kami lakukan hanyalah mengisi air radiator biar mesinnya cepat dingin. Sudah isi penuh mobil masih belum bisa hidup mesinnya. Dia curiga akinya yang kena, karena tidak bisa hidup dan mesin tiba-tiba mati total.
Dia starter terus mobilnya perlahan dan mulut kami sambil berkomat-kamit berdoa agar mesin mobilnya hidup kembali. Soalnya hari sudah mulai gelap, yah saya nggak kepikiran aja yang tujuan awalnya mau liburan dan bersenang-senang. Eh, tiba-tiba mobil teman saya mogok ditengah hutan. :-(

Akhirnya mobilnya mau distarter dan mesinnya hidup kembali… #Alhamdulilah #SenangBanget

Kita langsung bergegas melanjutkan perjalanan ke Vihara Pa – Auk Tawya. Dan kalo akinya mogok atau rusak sekarang nggak perlu cemas lagi karena ada aplikasi mobile Shop & Drive yang bisa kita install dismart phone kita. Cari aja digoogle drive dan install. Setelah install ikutin langkah-langkah berikut :

1. Tap menu aplikasi yang ada di sebelah kanan atas

2. Tap menu SIGN IN

3. Tap menu REGISTER yang ada dibagian paling bawah

4. Masukkan nomor HP yang sudah pernah didaftarkan di Shop&Drive, jika sudah menjadi pelanggan Shop&Drive. Jika belum menjadi pelanggan Shop&Drive, masukkan nomor HP yang Anda gunakan saat ini

5. Apabila nomor itu belum pernah didaftarkan, maka akan muncul keterangan; nomor tersebut tidak ditemukan di database. Silahkan pilih/tap menu CREATE NEW ACCOUNT

6. Akan muncul keterangan; Sebuah pesan yang berisi kode verifikasi, akan dikirimkan ke nomor HP yang didaftarkan. Masukkan kode verifikasi di halaman berikutnya. tap OK

7. Masukkan kode verifikasi yang dikirim melalui SMS ke nomor HP yang sudah didaftarkan sebelumnya. Lalu tap NEXT

8. Selesai

Shop & Drive melayani penggantian oli, aki, shock absorber, dan lain-lainnya. Kalau Aki mobil teman saya rusak yah tinggal pakai aplikasi shop & drive dan layanan antar AKI #GSAstraDelivery. AKI mobil akan diantar dimana kita berada. Jadi, tidak perlu cemas lagi kan sekarang ?! :-)

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Sekarang dikota Batam sudah banyak pilihan tempat wisata yang bisa kamu kunjungi. Jadi tidak perlu bingung lagi kalo kamu mau berkunjung ke Kota Batam. Mau wisata bahari, belanja, religi dan kuliner semua ada disini. Yah, walaupun belum lengkap banget tapi boleh lah buat update poto dimedia sosial saat kamu berkunjung kesini. :-P

Kalo kamu mau nyobain wisata bahari yang ada dikota Batam. Kamu bisa ke Pulau Abang, Pulau Labun dan Pulau Petong. Dan mau kesana tinggal ikut tour-nya aja. Sudah banyak tour ke pulau-nya yang dijual dimedia sosial dan harganya pun cukup bersaing. Jadi, tinggal kamu pilih saja mau ikutan tour ke pulau apa ?! Kemaren saya nyobain paket tour ke Pulau Petong.

Harga paket tournya Rp.380.000/pax sudah termasuk transportasi PP Batam - Galang, Galang - Pulau Petong, sarapan, makan siang, alat snorkeling dan poto underwater.

Ternyata kita bukan dipulau petongnya tapi didepan pulau petong yang namanya adalah pulau kembar. Dipulau kembar inilah dibuat resort mini, sudah ada kamar penginapan, restaurant dan kita bisa juga trekking ke pulau kembarnya.   

Menurut saya, tour pulau petong ini lumayan rapi secara penyajian paket tournya dari pada tour pulau lain yang pernah saya ikuti. Saya sih asyik-asyik aja walaupun cuma sendirian tanpa teman saya yang ikut gabung dalam tour petong kemaren. Sebenarnya ada beberapa teman saya yang mau ikut dan kita sudah janjian bakalan ikut tour petong bareng. Tapi mau mendekati hari H mereka malah tidak bisa karena sesuatu hal dan membatalkannya untuk ikut tour Pulau Petong. Yah udah, show must go on... Saya sudah terlanjur chating-chatingan sama pihak tour-nya. Dan saya daftarkan diri sendiri untuk ikut gabung dalam group tour mereka.

Saya tidak merasa cangkung sama group tour mereka, karena orang-orangnya pada asik dan seru. Malahan saya yang suka diceng-cengin sama guide-nya. Guidenya juga rame dan heboh. Heheheeheheeeeee.........






 
Yang saya sesalkan dari tour petong ini adalah kenapa teman-teman saya tidak jadi ikut dalam tour ini. Padahal benaran seru, apalagi mereka dari luar Batam jadi harus tahu kalo di Batam ada wisata bahari yang bisa bersnorkeling ria melihat ikan-ikan nemo. -______-"




Kalo terumbu karangnya sama aja jenisnya seperti di Pulau Abang dan Pulau Labun. Tour Pulau Petong ini cuma menyediakan 3 spot untuk paket snorkelingnya. Spot pertama didepan pulau kembar, kedua tidak jauh dari Pulau Petong dan ketiga disekitaran resortnya.  





Menu makan siangnya lumayan banyak variasi dan rasanya juga enak.





Dan ini pemandangan sekitar resortnya...








Ini poto-poto kita yang lagi trekking ke salah satu pulau kembarnya...







Kita disuruh poto tangannya keatas sama guide-nya biar kekinian katanya. Huahahahhahahaaaa....



Untuk meeting point-nya kita berkumpul di Sei Panas dekat perumahan Kintamani. Dari situ nanti kita ke Jembatan Enam Barelang, karena pelabuhannya pas dibawah Jembatan Enam. Lama perjalanan dari Pulau Galang ke Pulau Petong kurang lebih satu jam. 







*** 

Bonus poto kita lagi loncat nyebur ke laut.





Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Selamat datang,

Saya hanyalah manusia biasa dan blog ini adalah sepenggalan kisah tentang perjalanan hidup saya yang terekam dalam tulisan.

Salam hangat,

Chai Loekman

Follow Me

  • twitter
  • youtube
  • instagram

Labels

Apartement buku celoteh Film Hostel Hotel Interview jalan - jalan kuliner lomba musik Puisi review tips tukang poto

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (9)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
  • ►  2021 (10)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  December 2020 (3)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (7)
    • ►  August 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (20)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (2)
    • ►  January 2018 (2)
  • ►  2017 (22)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  October 2017 (2)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
    • ►  June 2017 (4)
    • ►  May 2017 (3)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (3)
  • ▼  2016 (53)
    • ▼  December 2016 (1)
      • Menjelajahi Kebun Teh dan Air Terjun di Pagaralam ...
    • ►  November 2016 (7)
      • Tidak Perlu Cemas Lagi
      • Tour Pulau Petong
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  July 2016 (4)
    • ►  June 2016 (5)
    • ►  May 2016 (6)
    • ►  April 2016 (7)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (7)
    • ►  January 2016 (5)
  • ►  2015 (28)
    • ►  December 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  October 2015 (2)
    • ►  September 2015 (3)
    • ►  August 2015 (2)
    • ►  July 2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  September 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  July 2014 (3)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  May 2014 (3)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (3)
  • ►  2013 (66)
    • ►  December 2013 (6)
    • ►  November 2013 (4)
    • ►  October 2013 (3)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (4)
    • ►  July 2013 (5)
    • ►  June 2013 (5)
    • ►  May 2013 (5)
    • ►  April 2013 (7)
    • ►  March 2013 (7)
    • ►  February 2013 (7)
    • ►  January 2013 (9)
  • ►  2012 (58)
    • ►  December 2012 (5)
    • ►  November 2012 (5)
    • ►  October 2012 (5)
    • ►  September 2012 (5)
    • ►  August 2012 (2)
    • ►  July 2012 (7)
    • ►  June 2012 (8)
    • ►  May 2012 (6)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  February 2012 (5)
    • ►  January 2012 (9)
  • ►  2011 (52)
    • ►  December 2011 (3)
    • ►  November 2011 (5)
    • ►  October 2011 (3)
    • ►  September 2011 (7)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (4)
    • ►  June 2011 (7)
    • ►  May 2011 (3)
    • ►  April 2011 (5)
    • ►  March 2011 (11)

Followers

Total Pageviews

Most Popular

  • Liburan ke Lagoi ala Rakyat Jelata
    Jamaah Oooooiiiii Jamaah… *dilempar jumrah berjamaah* Siapa sih yang nggak suka dengan liburan murah dengan budget minim tapi bisa mel...
  • Liburan Koper ala Ransel ke Pulau Bintan
    Liburan yang paling menyenangkan menurut gue adalah… liburan ala ransel tapi dapat fasilitas ala koper. :-P  Pada ngerti nggak maksu...
  • Hari Untuk Amanda (2010)
    Kegalauan hati Amanda (Fanny Fabriana) dalam menentukan pilihan hatinya pada saat mau menikah 10 hari lagi sangat manis sekali untu...
  • Nyanyian Terakhir Sang Idola
    Wahai... Pemilik nyawaku Betapa lemah diriku ini Berat ujian dariMu Kupasrahkan semua padaMu "Muhasabah Cinta" ~ Iqbal Rois K...
  • Belajar Moto
    Gue sekarang lagi tertarik dengan dunia fotography. Maklum, yang dulunya suka poto-poto narsis bin najis ala lebay bin jijay. Sekarang lebih...

Community

Community
Member of Blogger Kepri

Created with by BeautyTemplates