CAPCHAI

Pages

  • About Me
  • FRIEND'S
  • Contact
Seminggu yang lalu (10/05/2017), saya diundang melalui email sama Bu Suriyanti untuk menghadiri acara "Thank You Party 2017" yang diadakan oleh Radisson Golf & Convention Center Batam. Saya jarang sekali dapat undangan party seperti ini. Jadi yah, saya langsung konfirmasi aja bisa datang dengan senang hati. :-)

Party-nya lumayan seru, karena ada lucky draw-nya. Tapi sayang, dari beberapa nama yang dipanggil tidak ada nama saya yang disebut sebagai pemenang lucky draw. Hiks... #BelomRejeki

Jadi, kemaren itu ada cerita lucu. Salah satu teman kita (jomblowati) yang diundang dari media kita comblangin dengan salah satu karyawan hotelnya. Huahahahhaahaaa.... Yah, nggak apa-apalah sambil menyelam minum air. Siapa tahu mereka memang berjodoh. :-) #amin

Acaranya cukup sederhana dengan konsep standing party. Dan makanannya saya suka semua dari dessert sampai main course-nya. Makanya postingan ini bakalan banyak poto makanannya. Heheheheheheee...













Makanan yang dihidangkan ada beberapa kuliner nusantara dan tamu undangannya sebagian besar WNA (Warga Negara Asing) jadi pihak hotel memperkenalkan Indonesia melalui kuliner nusantara. #nice

Sebentar lagi kita mau menyambut bulan suci Ramadhan dan Hotel  Radisson juga sudah mengeluarkan paket buka puasa yang harganya Rp. 200.000 / orang, bisa pesan dari tanggal 26 Mei 2017 - 24 Juni 2017. Jadi, kalo kamu mau mencicipi salah satu makanan dari poto diatas mungkin bakalan ada dimenu buka puasa Radisson 2017. :-)  

Dan terima kasih sudah mengundang saya di "Thank You Party 2017"-nya...

*lihat poto makanan diatas jadi laper. :-D*
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments
Tea Box Cafe berawal dari beberapa ibu-ibu yang memiliki hobi wisata kuliner. Dan mereka senang  sekali wisata kuliner yang khas dari berbagai daerah berada diseputaran Kota Batam. Bukan di Kota Batam aja tapi mereka sering juga berwisata kuliner diberbagai kota yang ada di Indonesia. Dari hobi tersebut lah, sebelas orang ibu-ibu yang merupakan anggota dari majlis taklim Masjid Sukajadi membuat bisnis kuliner.

Tercetuslah Tea Box Cafe dengan waktu yang singkat sekitar dua bulan untuk mewujudkannya. Konsep cafe ini adalah modern vintage, terlihat dari furniture dan desain interiornya. Sehingga memberikan kesan yang elegan, nyaman dan hangat. Tempatnya sangat cocok buat acara formal maupun informal seperti acara keluarga, arisan, reunian, meeting dengan klien dan lain-lain.

Tea Box Cafe menghadirkan menu-menu favorit dari berbagai daerah yang bisa dinikmati kapan saja tanpa harus mengunjungi ke kota asal makanan tersebut. Dan ada menu western-nya juga seperti Pizza, Pasta dan Steak. Beraneka minuman juga ada mulai dari Teh, Kopi, Juice dan Mocktail. Semua menu dapat dinikmati dengan harga yang bersahabat dengan dompet. :-)

Tanggal 16 Mei 2017 akan ada Shireen Sungkar sebagai bintang tamu dalam acara Soft Opening Tea Box Cafe, yang akan memperkenalkan dua menu andalan yaitu Spaghety Ink Squid  by Shireen dan Shireen Maximess.

Spaghety Ink Squid  adalah perpaduan pasta dan resep khas Kepulauan Riau yang dimasak dengan tinta sotong dan disajikan dengan calamari fritters yang crunchy. Sedangkan Shireen Maximess adalah minuman yang terdiri dari coklat, pisang dan kitkat.

Hhhhhmmmmmmm.... Kamu jadi penasaran kan dengan menu andalan mereka?!.

Waktu saya datang ke Tea Box Cafe mencicipi menu makanan Caneloni, Spaghetti Bolognaise, Spaghetti Carbonara, Pizza Chicken, Pizza Seafood, Grilled Mushroom Cream Soup dan rasanya enak semua.

*Ups, banyak juga saya makannya. Heheheheee...*









 ***
Tea Box Cafe
Address : Ruko Khazanah Plaza RA 08-09, Sukajadi - Batam
Instagram : @t.boxcafe
Twitter :  @t_boxcafe
Facebook : Tea Box Cafe

  
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Di Kota Batam tidak terlalu banyak objek wisata alam yang bisa dikunjungi. Yah, karena kota-nya tidak terlalu besar jadi wajar aja. Tapi, ada beberapa objek wisata yang harus saya syukuri dan lumayan lah buat piknik bareng teman atau keluarga. Salah satunya yaitu Telaga Bidadari. 

Untuk warga kota Batam sebutan Telaga Bidadari itu sangat asing didengar, coba bilang trekking ke Dam Mukakuning atau Dam Pancur pasti banyak yang ngeh. *Ooooo.... Kesana*

Waktu perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke Telaga Bidadari kurang lebih satu jam. Satu jam itu perjalanan yang tidak terlalu banyak istirahatnya. Yah, kalo rombongan kita banyak istirahat dan jalannya santai banget bisa molor waktunya untuk sampai ketujuan. Saya merasakan perjalanan perginya tidak terlalu capek tapi perjalanan pulangnya lumayan capek karena ada beberapa lintasan yang menanjak. Lintasan menanjaknya juga tidak terlalu ekstrem cuma karena saya jarang olahraga aja jadi merasa ngos-ngosan sendiri. :-P

Sudah dua kali saya ke Telaga Bidadari, pertama kesana waktu musim kemarau jadi airnya sangat surut. Yang kedua kalinya kesana waktu musim hujan jadi airnya sangat banyak. Ada 3 lintasan yang harus kita lintasi menyebrangi sungai dan cuma ada jembatan kayu alakadarnya. Waktu musim kemarau tidak ada halangan untuk melintasinya, karena airnya itu masih dibawah kayunya. Eh pas musim hujan kita harus melewatinya dengan air yang cukup tinggi yaitu selutut orang dewasa untuk melintasinya.

Btw, Telaga Bidadari ini bukan lokasi dari cerita legenda yang terkenal yaitu Jaka Tarub. Dimana ceritanya Si Kang Jaka mencuri salah satu selendang dari tujuh bidadari terus pemilik selendang tersebut dijadikan sang istri. Duh Si Kang Jaka usaha untuk mendapatkan istri gitu-gitu amat. Heheheheheee... Tapi ada juga cerita mistis ditempat ini, banyak yang tenggelam didalam Telaga Bidadari saat berenang. Dan alhamdulilah saya dan rombongan tidak terjadi apa-apa saat tiba disana. Saya sarankan kalo belum mahir berenang jangan berenang ke tengah karena telaganya sangat dalam.  

Lintasan jembatan kayu yang pertama sih saya masih bela-belain buka sepatu biar tidak basah. Sudah lintasan kedua dan ketiga ya sudahlah basah aja sepatunya juga nggak apa-apa. Repot juga harus buka sepatu dan pasang lagi. Heheheheheheee.....


Rombongan saya seru juga kemaren, Team Hebring (Heboh Sembriwing). Saya ikut rombongan teman yang saya tahu dari mereka cuma teman saya yang ngajakain trekking ke Telaga Bidadari. Sebut saja namanya Bunga, si Bunga inilah yang ngajakin saya trekking ke sana. Kebetulan saya juga mau kesana tapi tidak tahu mau pergi sama siapa  karena tidak hafal lintasannya. 

Kami janjian jam delapan pagi sudah berada disimpang jalan masuknya. Yah sudah pada tahulah yahkan, watak orang Indonesia yang suka ngaret bingit.  Saya pun cukup tahu diri karena emang nebeng dengan rombongan yang tidak saya kenal jadi saya dan si Bunga sudah berada ditempat yang kami janjikan tepat waktu. 

Saya juga ngajak beberapa teman saya untuk ikut trekking ke Telaga Bidadari barengan dengan teman-temannya si Bunga. Team saya alhamdulilah tepat waktu dan team si Bunga ngaretnya sampe dua jam kami menunggu mereka.  Sekitaran jam sepuluh  pagi baru kita pada ngumpul semuanya. -________-"

Ternyata rombongan si Bunga ini orangnya Hebring banget, perjalanan awal mau ke depan pintu gerbangnya aja sudah pada heboh live streaming buat di media sosial mereka. Dan pastinya pada selfie-selfie-an lah pokoknya, suaranya pun pada ribut. Pada hebring lah... #MeriahEuy

Sebenarnya, kemaren malam saya dapat kabar kalo gerbang lintasan menuju ke Telaga Bidadari ini minggu kemaren sudah ditutup sama perusahaan pengelolaan air bersih kota Batam. Kabar itu langsung saya sampaikan ke Bunga biar dia sampaikan ke rombongannya. Dan saya tidak kasih tahu kabar tersebut ke teman-teman saya karena takut mengecewakan mereka. 

Saya dan si Bunga sudah punya rencana lain kalo gerbang masuknya ditutup kami akan pergi ke pantai yang berada disekitaran Barelang. Agak cemas dengar berita itu, tapi rombongan si Bunga yah mendengarkan kabar itu pada anteng-anteng aja. Mereka tetap mau mencoba untuk kesana, yah kalo besok sudah didepan gerbang disuruh pulang yah kita pada pulang aja. Dan pergi ke tempat lain, tapi alhamdulilah jalannya dibuka dan ternyata yang mau trekking ke sana banyak juga dari rombongan lain.

Kita akan bertemu dan berpapasan dengan rombongan lain, malahan kita pada trekking bareng dengan rombongan lain. Rombongan sendiri mah pada keteteran entah dimana-mana tapi masih tetap dalam jangkauan kita sih. Heheheheheheheeeeee....

Pergi dan pulang trekking tanpa sengaja dengan rombongan ini. Padahal kita tidak saling kenal dan janjian, waktu pulang saya dengan  rombongan si Bunga pisah karena mereka masih mau bermain air lebih lama lagi disana.
Rasanya segar banget mandi di Telaga Bidadari setelah trekking, capek jalannya itu terbayar. Yah, walaupun air terjunnya tidak terlalu tinggi-tinggi banget tapi cukuplah untuk melepaskan lelah...


 

 

Dan Telaga Bidadari cukup kece waktu musim hujan seperti saat ini... Beda banget waktu musim kemarau, waktu pertama kali saya kesini cuma rombongan saya aja yang berada di Telaga Bidadari dan banyak monyet yang mendekati untuk mencuri makanan kami. #krikkrikkrik





Lintasan ke Telaga Bidadari masih aman dan mudah untuk dilintasi karena tidak ada lintasan yang terjal dan berbahaya. Tapi kita harus berwaspada dan berhati-hati juga karena lagi musim hujan jadi jalannya licin dan becek. Ada tuh rombongan saya yang hebring, temannya jatuh kepeleset bukannya ditolongin tapi diketawain dan jerit-jeritan tak jelas. Huahahahahahaaaa..................




Terima kasih yah buat Bunga dan teman-teman yang lain sudah menjadi teman perjalanan trekking saya ke Telaga Bidadari. Tanpa kalian cerita perjalanan trekking saya tidak akan se-hebring ini... :-)





Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Selamat datang,

Saya hanyalah manusia biasa dan blog ini adalah sepenggalan kisah tentang perjalanan hidup saya yang terekam dalam tulisan.

Salam hangat,

Chai Loekman

Follow Me

  • twitter
  • youtube
  • instagram

Labels

Apartement buku celoteh Film Hostel Hotel Interview jalan - jalan kuliner lomba musik Puisi review tips tukang poto

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (9)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
  • ►  2021 (10)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  December 2020 (3)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (7)
    • ►  August 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (20)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (2)
    • ►  January 2018 (2)
  • ▼  2017 (22)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  October 2017 (2)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
    • ►  June 2017 (4)
    • ▼  May 2017 (3)
      • Thank You Party 2017 di Radisson
      • Tea Box Cafe : Dari Hobi Wisata Kuliner Menjadi Bi...
      • Trekking ke Telaga Bidadari
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (53)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (7)
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  July 2016 (4)
    • ►  June 2016 (5)
    • ►  May 2016 (6)
    • ►  April 2016 (7)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (7)
    • ►  January 2016 (5)
  • ►  2015 (28)
    • ►  December 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  October 2015 (2)
    • ►  September 2015 (3)
    • ►  August 2015 (2)
    • ►  July 2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  September 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  July 2014 (3)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  May 2014 (3)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (3)
  • ►  2013 (66)
    • ►  December 2013 (6)
    • ►  November 2013 (4)
    • ►  October 2013 (3)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (4)
    • ►  July 2013 (5)
    • ►  June 2013 (5)
    • ►  May 2013 (5)
    • ►  April 2013 (7)
    • ►  March 2013 (7)
    • ►  February 2013 (7)
    • ►  January 2013 (9)
  • ►  2012 (58)
    • ►  December 2012 (5)
    • ►  November 2012 (5)
    • ►  October 2012 (5)
    • ►  September 2012 (5)
    • ►  August 2012 (2)
    • ►  July 2012 (7)
    • ►  June 2012 (8)
    • ►  May 2012 (6)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  February 2012 (5)
    • ►  January 2012 (9)
  • ►  2011 (52)
    • ►  December 2011 (3)
    • ►  November 2011 (5)
    • ►  October 2011 (3)
    • ►  September 2011 (7)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (4)
    • ►  June 2011 (7)
    • ►  May 2011 (3)
    • ►  April 2011 (5)
    • ►  March 2011 (11)

Followers

Total Pageviews

Most Popular

  • Liburan ke Lagoi ala Rakyat Jelata
    Jamaah Oooooiiiii Jamaah… *dilempar jumrah berjamaah* Siapa sih yang nggak suka dengan liburan murah dengan budget minim tapi bisa mel...
  • Liburan Koper ala Ransel ke Pulau Bintan
    Liburan yang paling menyenangkan menurut gue adalah… liburan ala ransel tapi dapat fasilitas ala koper. :-P  Pada ngerti nggak maksu...
  • Hari Untuk Amanda (2010)
    Kegalauan hati Amanda (Fanny Fabriana) dalam menentukan pilihan hatinya pada saat mau menikah 10 hari lagi sangat manis sekali untu...
  • Nyanyian Terakhir Sang Idola
    Wahai... Pemilik nyawaku Betapa lemah diriku ini Berat ujian dariMu Kupasrahkan semua padaMu "Muhasabah Cinta" ~ Iqbal Rois K...
  • Belajar Moto
    Gue sekarang lagi tertarik dengan dunia fotography. Maklum, yang dulunya suka poto-poto narsis bin najis ala lebay bin jijay. Sekarang lebih...

Community

Community
Member of Blogger Kepri

Created with by BeautyTemplates