CAPCHAI

Pages

  • About Me
  • FRIEND'S
  • Contact

Dear Mimin Blogger Kepri yang super duper keceh,

Selamat ulang tahun buat Blogger Kepri... Nggak terasa yah usia Blogger Kepri udah 2 tahun aja, perasaan baru kemaren terbentuknya. *akh, perasaan babang chai aja itu*

Saya senang dan bangga bisa menjadi bagian dari komunitas Blogger Kepri, sebab banyak ilmu yang bisa saya dapatkan tentang dunia persilatan perblogeran. Miminnya juga aktif memberikan informasi job buat membernya, tawaran jobnya pun bervariasi mulai dari job placement, buzzer product, review makanan / hotel / restaurant dan lain-lain. Jadi yang kamu lihat poto-poto saya di media sosial ke tempat A, makan di tempat B dan berkunjung ke tempat C. Terkadang itu salah satu feedback saya buat mempromosikan yang udah mengundang saya dari Blogger Kepri.

Kan banyak juga yang nyinyirin tuh, enak yah diundang sana-sini terus upload poto makanan yang enak, poto narsis ditempat yang kece dan tidur dikamar hotel yang nyaman. Heeeeeiiiiii.... Itu semua tidak gratis yang kamu bayangkan, saya harus membayarnya dengan tulisan di Blog ini. *camkan itu anak muda*    

Dengan Blogger kepri juga lah saya bisa menghasilkan duit dari mem-blog, lumayan sih kalo diitung-itung dah balik modal. Heheheheheheeee....

Sebuah komunitas tidak selamanya membernya bisa hidup akur, rukun dan damai satu sama lain. Ada juga terjadi beberapa drama diantara kami. Tapi ya sudahlah, biarkan miminnya yang pusing dengan drama-dramaan membernya. :-P

Selain itu banyak relasi dan teman juga yang saya dapatkan. Walaupun membernya silih berganti, tapi miminnya masih tetap dihati aku. #ApaanSih #Woy

Harapan ke depan saya buat Blogger Kepri yaitu miminnya bisa meminimalisir drama didalam group. Yoyoi, semakin banyak membernya semakin banyak pula karakter didalamnya akan semakin banyak pula drama-dramaannya. Dan kita tetap saling kompak, akur,  berbagi cerita / pengalaman dan memberikan energi yang positif terhadap satu sama yang lain. Amin...

Duh, kalian tuh yah (Semua Member Blogger Kepri) sudah diaggap keluarga sendiri dikehidupan saya seperti Kakak - Adek / Abang - Adek lah. Makasih yah mimin dan semua membernya sudah mau menerima saya, kalian itu sudah memberikan warna - warni dalam perjalanan kehidupan saya. :-)


Wasalam,


@Chai_Loekman

NB: 
- Blogger Kepri terbentuk pada tanggal 2 Juli 2015.
- Tulisan ini saya ikut sertakan writing challenge dalam rangka HUT BK yang ke-2 yang diadakan oleh mimin Blogger Kepri yang super duper kece...
- Hadiahnya kece bingitz.
Share
Tweet
Pin
Share
12 comments
*yang belum baca part 1 silahkan baca disini...*

Setelah tiba dilarkin kami langsung beli tiket bus ke Melaka dengan harga RM. 21 jam 18.30 yang kemudian ngaret keberangkatannya menjadi jam 19.44. Lama perjalanan dari Johor Bahru ke Melaka kurang lebih tiga jam. Terminal larkin sekarang sudah mulai rapi dan bersih, calo tiket tidak banyak lagi yang berkoar-koar diluar sana. Dan gedung tempat penjualan tiketnya pun lagi direnovasi, dulu jualan tiket dibawah dan arah keluar sekarang didalam tapi masih berada dilantai bawah.

Dan yang saya suka bus antar kota di Malaysia itu bagus dan nyaman banget. Satu orang satu tempat duduk, tidak ada yang berdiri atau kelebihan penumpang. Dengan perjalanan yang kurang lebih tiga jam itu membuat saya bosan berada didalam bus, sudah coba memejamkan mata untuk tidur tetap nggak bisa. Alhasil, saya dengan teman saya yang duduk bersebelahan kita ngobrol ngalor - ngidul (entah apa aja yang kami bahas) sepanjang perjalanan.


  
Jam 10.23 kami sudah sampai di Terminal Malaka Sentral. Teman saya langsung pesan uber untuk transportasi kami ke Hotel. Supir ubernya ternyata agak takut-takut jemput kami, soalnya kami menunggunya ditempat pangkalan taksi. Kan sudah saya ceritain sedikit di part 1 kalo uber masih isu sensitif dikalangan supir taksi. Mereka boleh ambil penumpang tapi tidak boleh dekat pangkalan mereka. Ongkosnya itu jauh lebih murah daripada taksi, dari Malaka Sentral ke Hotel tempat kami menginap itu cuma RM. 9. 

Saya pesan kamar Hotel di Euro Rich Hotel Melaka dengan tipe kamar Deluxe Twin. Kami menginap 3 hari 2 malam. Hotelnya cukup nyaman dan tidak ada biaya tambahan ekstra bed karena kami bertiga. Pesannya memang untuk dua orang sih, yang satu kita main kucing-kucingan aja. Dua tempat tidur single yang terpisah kami satuin terus tidurnya berjajar, tapi ada yang ngalah dinkz jadi tidur dibawah lantai. Heheheheheheeeee.....




Lobi Hotel

Hotel kami tidak jauh dari pusat keramaian, jadi masih bisa berjalan kaki untuk ke tempat-tempat objek wisata yang berada disekitaran kota. Setelah selesai check in kami ke kamar untuk meletakkan ransel dan langsung mencari makanan buat makan malam. 

Kalo di Malaysia itu makanannya seru-seru banget, saya suka mengeksplornya. Kami makan di Pahlawan Walk Market pasar malamnya. Kalo cerita makanannya yah, teman saya yang satu cuma mau makan nasi ayam doang, dia sudah bilang "Aku cuma mau makan nasi ayam aja", teman yang satunya lagi pesan standard nasi goreng dan saya yang suka pesan yang aneh-aneh yang belum pernah dicicipi sebelumnya. kadang suka salah pesan juga sih, maksudnya makanannya nggak enak rasanya (aneh).

Sate ayam disana itu rasanya manis banget, sate daging sapinya pun sama. Mereka kasih bumbu dulu terus menyerap ke dalam daging pas dipanggang. Dan kuah sate saos kacangnya pun juga enak. Yummmyyyyy.... 










Tapi jenis makanannya banyak yang nggak sehat, bersantan dan berminyak. Walaupun saya bukan orang yang penganut makanan sehat banget tapi nggak apa-apalah sekali-kali makan yang beginian. :-)
 
Bersambung lagi yah ceritanya... :-)
Share
Tweet
Pin
Share
9 comments

Saya mau berbagi cerita ketika saya liburan ke kota Palembang pada bulan Desember 2016 lalu. Jiah, butuh enam bulan buat dipostingkan diblog ini. Heheheheheeeee....

Tidak banyak objek wisata yang saya kunjungi di kota Palembang, yah sekitaran jembatan Ampera aja. Karena liburan saya ke provinsi Sumatra Selatan sengaja direncanakan untuk berkunjung ke Pagar Alam. Jadi, di kota Palembang waktunya tidak terlalu lama. Itu pun liburan kali ini saya ajak emak saya untuk sekalian silahturahmi kerumah paman saya. Win - Win Solution lah sama emak, kasian juga lihat emak saya. Anaknya sibuk melalak kemana emaknya disuruh jaga rumah. Emak saya kalo lihat saya keluar dari kamar dengan baju yang rapi pasti langsung tanya "Mau kemana ? Jangan pulang malam-malam... dan sebagainya." Maklum lah namanya juga emak-emak.

Entah dapat darimana hobi jalan-jalan saya ini. Padahal dulu, saya itu anak rumahan banget. Malas keluar rumah dan bermain sama teman-teman diluar sana. Kakak kandung diatas saya aja suka bilang "Kau ini anak laki-laki main diluar sana, dirumah aja terus". Beneran loh itu, saya mulai suka hobi jalan-jalan itu ketika sudah bisa menafkahi hidup saya sendiri alias sudah bekerja.

Jaman saya masih dibiayai hidup sama keluarga saya ogah banget keluarin duit buat hobi jalan-jalan ini. Duitnya beneran saya fokuskan buat sekolah doang. Semenjak punya penghasilan sendiri mulai lah saya perlahan-lahan melihat ciptaan TUHAN Yang Maha Esa di dunia ini.  
   
Saya punya paman di Palembang yang rumahnya dekat dengan sungai musi. Jadi pas kesana saya dan emak saya menginap dirumahnya. Mengelilingi kota Palembang pun ditemani sama abang sepupu saya dengan motor. Rumah paman saya tidak jauh dari kuto besak dan jembatan ampera. Daerah tempat tinggal paman saya itu termasuk kota tua karena bangunan rumahnya itu banyak yang klasik. Kebanyakan rumah panggung khas Palembang.

Seperti ini...



Selain saya dan emak saya, saya mengajak salah satu teman saya dari Batam untuk ikut liburan ke provinsi Sumatra Selatan. Kamis saya dan emak saya berangkat ke Palembang sedangkan besoknya (hari jumat) teman saya nyusul ke Palembang. Dan saya yang jadi tour guide teman saya itu, saya jemput dia dari bandara. Pergi ke bandara saya diantar sama abang sepupu saya naik motor dan pulangnya saya naik bus trans musi bersama teman saya. Abang sepupu saya tidak temani saya lagi.

Ongkos naik bus trans musi ke masjid agung cuma Rp. 5000 sekali jalan. Oiya, paman saya belum pernah loh naik trans musi. Waktu saya pulang ke Batam baru paman saya sama istrinya nyobain naik trans musi. Heheheheeheee....


Paman saya selalu mengingatkan hati-hati dijalan terhadap orang-orang yang berniat berbuat jahat terutama pencopet. Bukan paman saya aja yang bilang gitu kondektur bus trans musi juga bilang begitu. Yah, saya pun selalu was-was juga dijalan. Alhamdulilah saya dan teman saya tidak terjadi apa-apa.

Pempek itu sudah makan wajib atau harian orang Palembang. Saya sampai dirumah paman saya pun langsung disuguhkan pempek, jalan keluarpun bersama abang sepupu saya juga makannya pempek. Satu harian saya banyak makan pempek sampai saya bosan sendiri. Pas saya guide-in teman saya yang dari Batam sudah bilang ke dia kalo kita jangan makan pempek malahan saya ajak dia makan KFC aja yang berada dipinggir sungai musi. Heheheheheeheeeee....

Untungnya saya ini orangnya cepat nangkap, satu hari saya diajak abang sepupu saya jalan ke Kuto Besak, Masjid Agung, Monumen Monpera, Jembatan Ampera dan Stadium Gelora Sriwijaya. Besoknya, pas teman saya sampai di kota Palembang. Saya ajak dia kesana juga, kecuali stadium gelora sriwijaya. Karena tempatnya tidak satu wilayah dengan yang lain itu. Yang lainnya berdekatan jadi tinggal sekali jalan. Heheheheeeeee....

Saya dan teman saya naik angkot loh dari Masjid Agung ke rumah paman saya. Saya seperti dah fasih dengan daerah sana. Hehehehehehee.... Harga makanan di kota Palembang itu lebih murah dari kota Batam. Saya nyobain beberapa makanan khas sana yaitu pempek, lenggang, emplang dan lain-lain. Saya nyobain makan lenggang dan pempek itu diseberang jalan Masjid Agung. Rasanya enak dan harga bersahabat dengan kantong.


Pempek Lenggang
Pempek Lenggang (pempek yang dibakar)
Kota Palembang lagi membangun Monorel dari Bandara ke Stadium Sriwijaya untuk acara Asian Games 2018 jadi membuat jalan macet. Tapi kalo sudah jadi monorelnya pasti jalanan tidak macet lagi.

Stadium Gelora Sriwijaya
Stadium Gelora Sriwijaya

Masjid Agung Palembang



 


Malam harinya saya diajak ke Kambang Iwak sama sodara sepupu saya dan saya minta diantarkan ke Gedung Gramedia yang ada di kota Palembang. Kita sempat tersesat untuk mencari Gedung Gramedia-nya, sampe sodara sepupu saya itu telpon ke temannya. Lucu sih, ternyata dia pun baru pertama kali kesana. :-D

Beneran kan cerita saya cuma cukup sehari saja untuk menjelajahi kota Palembang. :-) 


Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Saya adalah tipe pejalan yang santai, maksudnya tidak terlalu ngoyo harus datang ke banyak tempat wisata dalam satu kota atau negara. Kalo waktu tidak memungkinkan untuk kesana ya sudah, mungkin lain waktu dan kesempatan saya akan datang ke tempat yang belum saya jelajahi di kota atau negara yang sudah pernah saya kunjungi. Saya lebih mementingkan menikmati ke satu tempat objek wisata daripada mengunjungi banyak tempat objek wisata tapi tidak menikmatinya.
   
Dan saya tidak suka liburan terikat dengan waktu. Maksudnya harus membatasi datang ke tempat A selama 30 menit, habis itu ke tempat B selama 1 jam dan ke tempat C selama 30 menit. Saya mengatur waktunya se-fleksibel mungkin, sudah bosan ke tempat A maka pindah ke tempat B. Sudah puas menjelajahi ke tempat B maka beralih ke tempat C dan seterusnya. Nah, ada waktu yang saya prioritaskan memang harus dikondisikan sedemikian rupa. 

Misalnya untuk jadwal tranpsortasi, kalo jadwal pesawatnya harus berangkat jam satu siang. Berarti saya harus sudah berada di bandara minimal dua jam lebih awal dari jam keberangkatan. Dan saya akan berusaha untuk tidak terlambat.

*Kembali ke judul postingan* 

Beberapa bulan yang lalu saya liburan ke Melaka - Malaysia bersama kedua teman kerja saya. Liburan bersama teman-teman itu susah - susah gampang, mulai dari mecocokkan waktu libur kita sampai sudah sampai ditempat objek wisata pun harus bernegosiasi untuk mengunjungi tempat yang kita inginkan. Maklum, tiap orang pasti memiliki kemauan yang berbeda-beda.

Cuma kesamaan kita itu pejalan yang santai, tidak terlalu ngoyo harus berkunjung ke banyak tempat objek wisata. Dan liburan bersama teman-teman itu jatuhnya lebih murah, kita share cost mulai dari biaya kamar hotel sampai biaya taksi. Tapi yang menyebalkan itu, kita memiliki ego masing-masing dan harus musyawarah mufakat untuk berkunjung ke suatu tempat objek wisata. Harus semuanya sepakat baru kita kesana dengan bersama-sama.  

Contohnya, saya mau menaiki boat yang menelusuri sungai Melaka tapi teman-teman saya enggan menggubrisnya. Sampe saya niat dalam hati kalo mereka tidak mau biar saya sendirian aja yang naik. Akhirnya mereka mau juga sih, cuma yah gitu saya harus membujuk mereka. Ada lagi teman saya mau mengunjungi Masjid Apung yang berada ditepi laut, rencananya mau sholat subuh disana biar kita bisa sekalian melihat sunrise atau sholat ashar disana biar bisa sekalian melihat sunset. Nyatanya kita pergi kesana habis sholat maghrib, itupun sholat maghribnya dihotel baru kita berangkat. Kalo dia tidak pesan uber dan mobilnya sudah menunggu kita dibawah palingan kita akan molor lagi kesananya.  Huahahahahaaaaa....

Satu lagi teman saya mau menyewa motor-motoran listrik. Harga sewanya sih setengah jam cukup mahal, disepanjang perjalanan dia nego ke kami biar mau deal sewa motor-motoran itu. Sampe dia bilang bakalan bayar segini (lebih besar) dan kami bayarnya segini (sisanya dibagi dua). Karena tidak tega juga kita lihat dia nanti kumpunan, yah sudahlah kita sewa juga motor-motoran listrik itu biar semuanya pada puas dan win-win solution. :-)

Saya suka dengan suasana kota Melaka perpaduan masa lalu (klasik) dengan modern. Semua objek wisatanya tertata dengan rapi dan terawat. 

Tidak banyak yang kami telusuri di kota Melaka - Malaysia, tapi puas deh tiga hari disana. Ceritanya bakalan saya sambung karena intro-nya aja sudah sepanjang ini. Heheheheheheeee....

Perjalanan kami dimulai dari pelabuhan Harbourbay - Batam ke Stulang Luat - Johor. Harga tiket kapalnya pulang - pergi Rp. 285.000 (Sudah termasuk pajak Rp.65.000). Dan lama perjalanannya kurang lebih 2 jam.


Kami berangkat hari jumat jadi sholat jumat dulu di masjid yang dekat pelabuhan Stulang Laut. Teman saya langsung beli kartu Malaysia buat internetan setelah tiba di Johor, memang membantu banget kita beli kartu perdana handphone disana. Karena kita transportasinya pesan uber, biaya naik uber lebih murah dibandingkan naik taksi. Tapi uber ini masih isu sensitif juga di Malaysia, para taksi tidak setuju dengan keberadaan uber. Ongkos dari Stulang Laut ke Larkin aja naik uber cuma RM. 11 sedangkan naik taksi RM. 20. Nah, kalo kita share cost sama teman kan jatuhnya lebih murah. 

Setelah sholat jumat kami bukan langsung ke Larkin tapi ke Putri Harbour dulu untuk update poto di sosial media karena ada tempat yang kece. Heheheheheeee............

Sayang sih kemaren hujan jadi kita tidak dapat poto yang kece disana. :-(



Poto diatas itu semuanya terbuat dari bambu dan karena cuaca mendung terus hujan jadi kami cuma sebentar doang main kesananya. Habis itu langsung ke Larkin, Ongkos dari Stulang Laut ke Putri Harbour RM. 24 dan Putri Harbour ke Larkin RM.21 naik uber.

Untuk cerita selanjutnya bersambung ke Part berikutnya yah... #wasalam


Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Selamat datang,

Saya hanyalah manusia biasa dan blog ini adalah sepenggalan kisah tentang perjalanan hidup saya yang terekam dalam tulisan.

Salam hangat,

Chai Loekman

Follow Me

  • twitter
  • youtube
  • instagram

Labels

Apartement buku celoteh Film Hostel Hotel Interview jalan - jalan kuliner lomba musik Puisi review tips tukang poto

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (9)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
  • ►  2021 (10)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  December 2020 (3)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (7)
    • ►  August 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (20)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (2)
    • ►  January 2018 (2)
  • ▼  2017 (22)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  October 2017 (2)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
    • ▼  June 2017 (4)
      • Selamat Ulang Tahun Blogger Kepri yang ke 2
      • Liburan Ke Melaka Part 2
      • Mengelilingi Kota Palembang Cuma Satu Hari
      • Liburan ke Melaka part 1
    • ►  May 2017 (3)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (53)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (7)
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  July 2016 (4)
    • ►  June 2016 (5)
    • ►  May 2016 (6)
    • ►  April 2016 (7)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (7)
    • ►  January 2016 (5)
  • ►  2015 (28)
    • ►  December 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  October 2015 (2)
    • ►  September 2015 (3)
    • ►  August 2015 (2)
    • ►  July 2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  September 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  July 2014 (3)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  May 2014 (3)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (3)
  • ►  2013 (66)
    • ►  December 2013 (6)
    • ►  November 2013 (4)
    • ►  October 2013 (3)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (4)
    • ►  July 2013 (5)
    • ►  June 2013 (5)
    • ►  May 2013 (5)
    • ►  April 2013 (7)
    • ►  March 2013 (7)
    • ►  February 2013 (7)
    • ►  January 2013 (9)
  • ►  2012 (58)
    • ►  December 2012 (5)
    • ►  November 2012 (5)
    • ►  October 2012 (5)
    • ►  September 2012 (5)
    • ►  August 2012 (2)
    • ►  July 2012 (7)
    • ►  June 2012 (8)
    • ►  May 2012 (6)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  February 2012 (5)
    • ►  January 2012 (9)
  • ►  2011 (52)
    • ►  December 2011 (3)
    • ►  November 2011 (5)
    • ►  October 2011 (3)
    • ►  September 2011 (7)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (4)
    • ►  June 2011 (7)
    • ►  May 2011 (3)
    • ►  April 2011 (5)
    • ►  March 2011 (11)

Followers

Total Pageviews

Most Popular

  • Liburan ke Lagoi ala Rakyat Jelata
    Jamaah Oooooiiiii Jamaah… *dilempar jumrah berjamaah* Siapa sih yang nggak suka dengan liburan murah dengan budget minim tapi bisa mel...
  • Liburan Koper ala Ransel ke Pulau Bintan
    Liburan yang paling menyenangkan menurut gue adalah… liburan ala ransel tapi dapat fasilitas ala koper. :-P  Pada ngerti nggak maksu...
  • Hari Untuk Amanda (2010)
    Kegalauan hati Amanda (Fanny Fabriana) dalam menentukan pilihan hatinya pada saat mau menikah 10 hari lagi sangat manis sekali untu...
  • Nyanyian Terakhir Sang Idola
    Wahai... Pemilik nyawaku Betapa lemah diriku ini Berat ujian dariMu Kupasrahkan semua padaMu "Muhasabah Cinta" ~ Iqbal Rois K...
  • Belajar Moto
    Gue sekarang lagi tertarik dengan dunia fotography. Maklum, yang dulunya suka poto-poto narsis bin najis ala lebay bin jijay. Sekarang lebih...

Community

Community
Member of Blogger Kepri

Created with by BeautyTemplates