CAPCHAI

Pages

  • About Me
  • FRIEND'S
  • Contact

Jadi, pas liburan kemaren saya mengambil pekerjaan menjadi “Tour Leader”. Lucu sih, dari status WA teman saya yang temannya lagi butuh Tour Leader. Terus, saya chat dia tentang kabar tersebut. Disuruh chat ke nomor teman, temannya lagi. Entahlah, sudah ke pihak berapa jatuhnya. Huahahahahahaaa…

Saya chat dengan memperkenalkan diri dan menawarkan diri bersedia untuk menjadi tour leader 3 hari 2 malam di dua negara yaitu Singapore dan Malaysia ke nomor tersebut. Chat WA pun langsung dibalas, dia bilang kalo Tour Leader yang dicari sudah dapat orangnya. Ya sudahlah, bagi saya itu belum rejeki saya. Padahal saya juga sudah kangen untuk jalan – jalan ke Singapore dan Malaysia.

Terus, beberapa hari kemudian. Yang punya tour dan travel chat saya karena tamunya mendadak ganti jadwal keberangkatan. Tour Leader sebelumnya tidak bisa karena hari keberangkatannya di hari kerja bukan akhir pekan. Namanya rejeki ternyata tidak kemana yah Chai-Readers?!. Kalo emang rejeki kita mah bakalan datang ke kita lagi.

Tapi… Dadakan. Minggu sore ketemu sama yang punya tour dan travel-nya, Senin pagi saya harus berangkat tugas ke Singapore untuk menjemput tamunya. Semua itinerary dan pesan hotel penginapan dilakukan Minggu sore itu juga. Yah, saya kelabakan juga lah. Sudah lama nggak menginjakkan kaki ke Singapore dan Malaysia.

Mana dari Singapore ke Malaysia melalui transportasi umum naik bus lewat woodlands ke Larkin Johor Bahru (Malaysia). Bukan langsung naik bus dari Singapore ke Kuala Lumpur. Jadi, nanti di larkin baru naik bus ke Kuala Lumpur.

Perjalanan saya menjadi Tour Leader tidak semulus muka – muka artes koreyah yang ada di drakor sodara – sodariku sebangsa dan setanah air. Di hari kedua, tamunya ngambek nggak mau lanjutin perjalanan ke Kuala Lumpur. Padahal sudah di station MRT Bugis tinggal berangkat ke MRT Woodlands.

Tarik ulurnya cukup alot antara tamu dengan yang punya tour dan travel-nya. Masalah transportasi, tamunya keberatan naik transportasi umum. Karena harus jalan kaki yang lumayan capek sambil bawa barang bawaannya.

Jujurly, sebelum berangkat bertugas dan pada saat ketemu dengan tour dan travelnya yang kasih tugas dadakan ini. Saya pun sempat ragu untuk ambil pekerjaan ini. Karena serba dadakan, belum lagi saya juga tidak tahu karakter tamunya seperti apa.

Melihat itinerary-nya Cuma flash backpacker doang. Sekilas doang ke tempat – tempat wisata yang umum dikunjungi. Alias Cuma numpang poto doang disitu. Nggak ada masuk ke wahana apapun. Saya sempat berceletuk “Kalo itinerary kek gini mah nggak perlu tour leader, jalan sendiri juga bisa.”.

Tahu kan kalo naik MRT di Singapore itu… Ibaratnya, jalan ke stasiun MRT-nya 2 kilo, naiknya Cuma 2 menit doang. Baru juga Tarik napas, eh udah sampai aja ke statiun MRT yang dituju.”. Helaan napas ngos-ngosannya tak sebanding dengan kecepatan MRT-nya. -__-“

Dari saya sendiri sebagai tour leader, yang punya tour dan travelnya, dan tamunya punya sudut pandang masing – masing untuk berkeluh - kesah. Tamunya menganggap, sudah bayar mahal paket tournya tak sebanding dengan yang didapat. Dari yang punya tour dan travelnya, lah duit segitu mah memang pas-pasan untuk jalan – jalan ke dua negara tersebut. Kalo mau lebih mah tambah lagi dong. Nah, sayanya yang bekerja langsung dari lapangan… Cuapek poll antara jiwa dan raga. Ya Allah, nyarik duit kok gini-gini amat yak. Tapi harus tetap ramah dan tersenyum didepan tamunya. Prreeeetttttttttt…..

Balik lagi cerita tamunya mogok naik MRT, jadi hari kedua di Singapore itu Cuma setengah hari. Setengah hari lagi bakalan habis perjalanan ke Malaysia. Saya kasih waktu satu jam untuk belanja oleh - oleh ke Bugis Junction. Malah molor menjadi dua jam, belum lagi makan siang. Saat, makan siang di daerah bugis itu lah mereka merasa keberatan untuk melanjuti perjalanan. Mereka merasa naik publik transportasi khususnya MRT di Singapore itu kok capek banget.

Pengennya carter mobil gitu, langsung diturunkan ditempat tujuannya tanpa harus berjalan kaki jauh lagi. Padahal, dari awal persetujuannya emang naik publik transportasi. Usut punya usut, akar permasalahannya itu terjadi diawal karena miss communication. Jadi begini ceritanya, si tamu membeli paket tour dari A jalan – jalan ke Singapore dan Malaysia, Si A ini lemparkan ke tour dan travel B. Nah, komunikasi dari si B ke A tidak tersampaikan dengan baik ke tamunya. Komunikasi tamu ke A pun tidak begitu lancar. Karena si A kalo balas chat dari si tamu lama banget (ampe berhari – hari).

Briefing dari B tidak tersampaikan dengan sempurna ke tamunya, terjadilah miss communication ini pas di Hari H. Saya sudah tahu dan bayangin kalo perjalanan ini bakalan capek dan melelahkan banget. Lagian, tipe tamunya ini jalan santai banget. Dikasih waktu suka molor… Banyak banget waktu yang terbuang disuatu tempat karena kebanyakan poto-poto doang. Maklum, orang baru pertama kali jalan – jalan ke Singapore. Kan di Singapore banyak tempat – tempat spot yang kece, terus gratis lagi.

Tamunya satu keluarga (Bapak, Ibu dan Balita), mereka dari luar Batam. Jadi, saya menjemput mereka dari bandara Changi – Singapore. Sumpah yah, orang introvert kek saya harus menjadi teman seperjalanan beberapa hari yang saya baru ketemu saat itu juga rasanya… Deg-degan banget. Saya tidak tahu karakter mereka seperti apa, tipe perjalanan mereka seperti apa, gambling banget lah.

Akhirnya sih mereka mengalah dan mau ikutin itinerary yang telah dibuat. Itu, waktunya sudah sore banget lho… Sampai di Kuala Lumpur ditengah malam, besok paginya harus tour kota seharian. Di Kuala lumpur mereka cuma satu hari doang. Malam harinya mereka harus melanjutkan perjalanan liburan ke Bali naik pesawat dari Kuala Lumpur.

Di Kuala lumpur ada drama juga lah. Pas, naik cable car ke Genting. Kan tiketnya itu PP. Nah, yang kami naik ini cable car yang lama, yang baru lagi di maintenance pas hari itu. Mana rute perjalanannya lebih Panjang, pintu cable car-nya pun tidak bisa tertutup rapat. Sumpah horror banget, belum lagi kita berada diketinggian yang cukup curam. Saya dan tamunya berasa lagi uji nyali menantang maut sih, serem banget karena cable car-nya goyang-goyang kek mau jatuh. Jadi, tamunya merasa tidak berani untuk turun Kembali naik cable car-nya.

Untung di Kuala Lumpur carter mobil beserta pemandunya, jadi tidak terlalu capek mau kemana – mana dari pada di Singapore. Suruh naiklah mobil carterannya itu ke atas Genting Highland, terus pemandunya minta extra tambahan biaya. Awalnya mau ditalangin oleh tamunya, pas pemandunya minta biaya tambahan tersebut sebelum si tamunya naik ke pesawat. Tamunya bilang, biaya tambahan dilimpahkan ke tour dan travel-nya. :-P

Tugas saya berakhir sampai mengantarkan mereka ke Bandara Kuala Lumpur. Huft, rasanya lega banget… Setelah minta maaf dan salaman ke mereka hati saya menjadi plong. Terus, kapok deh menjadi tour leader lagi. :-p
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Saatnya, saya sekarang kembali ke kapal lagi. Lumayan dapat liburan satu bulan lebih lamanya. Liburan saya tidak gunakan untuk jalan - jalan ke mana gitu, cuma sekitaran Batam doang. Ke Singapore dan Malaysia pun karena kerja jadi Tour Leader. Jadi itungannya kerja karena diupah bukan liburan. Nanti saya ceritain yah jadi tour leader dadakan dengan kedramaannya. Huahahahahahahaha....

Saat liburan, saya banyak menghabiskan waktu di Rumah saja. Teman - teman yang lain pada nonton konser musik, traveling ke negara mana, pada nongkrong di café terbaru. Akan tetapi saya sudah tidak tertarik lagi dengan hal - hal seperti itu. Dengan bertambahnya usia, saya lebih nyaman berada di Rumah. Di rumah pun bukan yang ngapa- ngapain banget, misalnya cuma beberes rumah, rapiin tanaman, tidur siang dan nonton drakor. Enjoy, me time :-D

Lagian, saya lagi renovasi kamar mandi. Jadi rumahnya selalu kotor dengan pengerjaan tukangnya. Terus, saya juga harus bolak – balik ke toko material untuk beli barang – barang bangunan. Saya sama tukangnya cuma bayar upah kerjanya aja. Sedangkan untuk material apapun beli sendiri.

Duh, sumpah bingung banget harus memilih motif keramik. Begitu banyak pilihan motif dan harganya. Renovasi kamar mandi ternyata semehong itu yah sodara – sodari ku sebangsa dan setanah air… Kira – kira habis belasan juta, iya uang belasan juta saya habiskan hanya untuk tempat berak dan mandi doang. Padahal, kalo diliat interiornya biasa aja. T____T

Belom lagi, ada drama saya dengan keluarga. Beradu argumen didepan tukangnya. Huahahahahaha... Tukangnya pun sampai bingung harus dengarin kata siapa. Jadi, akhirnya dibikin dua kamar mandi. Saya tahu, rumah yang saya tinggal itu punya orang tua. Saudara saya yang lain punya hak juga untuk berkontribusi. Walaupun terkadang tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Kamar mandinya jadi, saya harus berangkat kerja lagi ke kapal. Jadi belum merasakan hasil dari jerih payah saya bekerja di kapal. Terus belom sempat test berak di kloset duduk yang saya beli cukup mehong itu. #prreeettt 

Kali ini, saya berangkat dari Batam - Singapore - Hatyai. Jadi, rute pesawatnya tidak harus muter - muter lagi seperti dulu (Batam - Jakarta - Bangkok - Hatyai). Penerbangan dari Singapore ke Hatyai cuma satu jam empat puluh menit. Ternyata, saya tidak merasa nyaman untuk penerbangan panjang. Belum lagi kopernya dibanting-banting, setiap pulang selalu kopernya rusak. 

Masih ada karantina di hotel sebelum masuk ke kapal, tapi cuma tujuh hari doang. Bukan sebulan kayak sebelumnya, saya karantina di kota Songkhla - Thailand. Hotelnya lumayan bagus sih... Lebih modern lah interiornya, lokasinya pun ternyata dekat dengan tempat kuliner. Tentunya banyak yang jualan makanan halalnya. Nama hotelnya "Club Tree", tapi kamarnya tidak ada telepon jadi susah kalo butuh sesuatu. Terus tidak dapat sikat gigi dan odol.   

Dan sebelnya lagi, pada saat kembali ke dalam kapal. Nomor kamar untuk saya istirahat ganti lagi. Otomatis dong nanti dikancut / baju / celana saya bakalan ada nomor kamar yang baru lagi. Atau pas selesai dicuci bisa nyasar ke nomor kamar yang sebelumnya. #Ngook

Liburan kemaren bukannya tambah glowing, malah makin burik. Wajah jerawatan, kulit jadi rada gelap, kuping berdegung beberapa hari dan sakit radang tenggorokan berkali - kali. 

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Selamat datang,

Saya hanyalah manusia biasa dan blog ini adalah sepenggalan kisah tentang perjalanan hidup saya yang terekam dalam tulisan.

Salam hangat,

Chai Loekman

Follow Me

  • twitter
  • youtube
  • instagram

Labels

Apartement buku celoteh Film Hostel Hotel Interview jalan - jalan kuliner lomba musik Puisi review tips tukang poto

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2022 (9)
    • ►  December 2022 (1)
    • ▼  November 2022 (2)
      • Menjadi Tour Leader Dadakan
      • Kembali ke Kapal
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
  • ►  2021 (10)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  December 2020 (3)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (7)
    • ►  August 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (20)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (2)
    • ►  January 2018 (2)
  • ►  2017 (22)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  October 2017 (2)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
    • ►  June 2017 (4)
    • ►  May 2017 (3)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (53)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (7)
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  July 2016 (4)
    • ►  June 2016 (5)
    • ►  May 2016 (6)
    • ►  April 2016 (7)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (7)
    • ►  January 2016 (5)
  • ►  2015 (28)
    • ►  December 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  October 2015 (2)
    • ►  September 2015 (3)
    • ►  August 2015 (2)
    • ►  July 2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  September 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  July 2014 (3)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  May 2014 (3)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (3)
  • ►  2013 (66)
    • ►  December 2013 (6)
    • ►  November 2013 (4)
    • ►  October 2013 (3)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (4)
    • ►  July 2013 (5)
    • ►  June 2013 (5)
    • ►  May 2013 (5)
    • ►  April 2013 (7)
    • ►  March 2013 (7)
    • ►  February 2013 (7)
    • ►  January 2013 (9)
  • ►  2012 (58)
    • ►  December 2012 (5)
    • ►  November 2012 (5)
    • ►  October 2012 (5)
    • ►  September 2012 (5)
    • ►  August 2012 (2)
    • ►  July 2012 (7)
    • ►  June 2012 (8)
    • ►  May 2012 (6)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  February 2012 (5)
    • ►  January 2012 (9)
  • ►  2011 (52)
    • ►  December 2011 (3)
    • ►  November 2011 (5)
    • ►  October 2011 (3)
    • ►  September 2011 (7)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (4)
    • ►  June 2011 (7)
    • ►  May 2011 (3)
    • ►  April 2011 (5)
    • ►  March 2011 (11)

Followers

Total Pageviews

Most Popular

  • Liburan ke Lagoi ala Rakyat Jelata
    Jamaah Oooooiiiii Jamaah… *dilempar jumrah berjamaah* Siapa sih yang nggak suka dengan liburan murah dengan budget minim tapi bisa mel...
  • Liburan Koper ala Ransel ke Pulau Bintan
    Liburan yang paling menyenangkan menurut gue adalah… liburan ala ransel tapi dapat fasilitas ala koper. :-P  Pada ngerti nggak maksu...
  • Hari Untuk Amanda (2010)
    Kegalauan hati Amanda (Fanny Fabriana) dalam menentukan pilihan hatinya pada saat mau menikah 10 hari lagi sangat manis sekali untu...
  • Nyanyian Terakhir Sang Idola
    Wahai... Pemilik nyawaku Betapa lemah diriku ini Berat ujian dariMu Kupasrahkan semua padaMu "Muhasabah Cinta" ~ Iqbal Rois K...
  • Belajar Moto
    Gue sekarang lagi tertarik dengan dunia fotography. Maklum, yang dulunya suka poto-poto narsis bin najis ala lebay bin jijay. Sekarang lebih...

Community

Community
Member of Blogger Kepri

Created with by BeautyTemplates